Jumat, 26 Oktober 2012

Koil Recital Konser 2012


13509007061864439282
KOIL akustik recital
KOIL GOES ACOUSTIC
KOIL, sebuah band asal Bandung yang mengusung musik beraliran rock industrial ini menggelar konser tunggal untuk kedua kalinya. Namun, kali ini mereka menampilkan format konser yang berbeda dari biasanya, ya…para ‘pangeran kegelapan’ tampil dengan format akustik. The Venue Concert Hall Eldorado pada Sabtu, 20 Oktober 2012 disulap menjadi ‘kastil’ bagi para personel KOIL. Ratusan penggemar mereka pun sudah mulai memadati tempat pertunjukan sejak jam enam sore, namun gerbang baru dibuka pada pukul setengah delapan malam. Para pengunjung pun berdesakan memasuki tempat konser, tapi ternyata gerbang menuju hall maih tertutup, mereka pun harus menungu di lorong dan pelataran hall. Sembari menunggu gerbang hall dibuka, para pengunjung disuguhi penampilan dari duet Mission Impossible yang lumayan membuat pengunjung mengoyangkan badan sebagai pemanasan. Stand minuman dan makanan juga tersedia bagi mereka yang kelaparan, sebagian pengunjung juga tampak berfoto di booth foto, di sepanjang lorong juga dipajang dokumentasi KOIL.
Setengah jam menungu, tiba-tiba terdengar lonceng yang berdentang beberapa kali, gerbang menuju hall pun dibuka, walhasil pengunjung kembali berdesak-desakan masuk kedalam mengamankan posisi nonton yang paling pas. Keadaan hall masih gelap, hanya terlihat lampu-lampu kecil diatas panggung yang ditata sedemikian rupa seperti lilin. Lalu lampu panggung menyala dan serentak pengunjung pun bergemuruh melihat dekorasi panggung yang keren. Backdrop panggung dihiasi bintang besar tepat di belakang drum set Leon, altar dengan dekorasi lilin sebagai tempat berdirinya Otong sang vokalis, dan yang paling penting adalah kehadiran tiga wanita seksi dibalut dress hitam yang menyalakan lilin di altar. Lagu Perang pun dikumandangkan sebagai lagu pembuka konser KOIL recital, pengunjung pun berdendang mengikuti irama gitar yang digeber Adam dan Doni. Pengunjung kembali dibuat terperangah saat KOIL membawakan lagu “Takut Adalah Seni” yang dibawakan dengan versi akustik dan “Murka” yang dikemas jazzy. Walaupun konser kali ini dikemas dengan format akustik, namun kelakuan Otong diatas panggung masih sama seperti biasa, membanting gitar, i-pad, dan pot bunga mewarnai serunya konser kali ini. Seorang pengunjung yang berulang tahun pun mendapatkan hadiah gitar dari Otong “Maklum ai kan bukan orang susah” demikian canda nya.
Namun penampilan Otong kali ini nampaknya tidak maksimal, ia pun terlihat beberapa kali hampir kehilangan suara. Memang beberapa hari yang lalu ia mengaku baru sembuh dari sakit, Otong juga beberapa kali meminta maaf kepada penggemarnya karena suaranya yang hampir habis, “Maaf kalo suara saya malam mini kurang merdu, gak kaya biasanya yang lebih merdu dari Glenn” begitu ucapnya yang disambut tawa dari pengunjung. Walaupun dalam kondisi kurang fit, konser KOIL kali ini bias dibilang cukup sukses. Para personel menampilkan aksi terbaik mereka diatas panggung, bahkan Adam Vladamp sang gitaris, bassist dan synthiser sampai ikut menggebuh drum bersama Leon. Pengunjung pun nampak puas ketika lagu “Kenyataan Dalam Dunia Fantasi” dilantunkan sebagai hymne penutup konser yang berlangsung selama dua jam. Para personel pun turun dari panggung dan menyempatkan diri berfoto bersama penggemarnya.
Dalam konser kali ini keempat personel KOIL dibantu oleh empat orang personel pendamping, salah satunya adalah Diva sang keyboardist yang tergabung dalam band Sarasvati. dua orang mahasiswa UPI Bandung juga membantu KOIL dalam konser ini, mereka memainkan cello sebagai alat musik pendukung. KOIL memang selalu menampilkan konsep yang selalu berbeda dalam konser tunggal mereka, aksi panggung yang atraktif dan kedekatan para personelnya dengan penggemar membuat band ini memiliki fan base yang cukup besar walaupun mereka tidak berkecimpung di major label. Harga tiket yang dipatok seharga seratus ribu rupiah pun tak membuat konser kali ini menjadi sepi. Dalam waktu dekat KOIL juga akan segera merilis album baru mereka, album ke-empat mereka selama berkecimpung di industri musik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar