Kamis, 27 Agustus 2015

Suasana Intim Perilisan “Eleven Heroes” Album Terbaru Dari Beside

Album persembahan Beside untuk korban tragedi AACC Akhirnya, setelah delapan tahun absen membuat album, Beside unit melodic metalcore asal Bandung ini mengeluarakan album penuh kedua mereka mendekati penghujung tahun ini. Untuk merayakannya band beranggotakan Beby (drum), Qq Bokirk (gitar), Izal (bas), Roy (gitar), dan Artgog (vokal) ini mengadakan sebuah acara peluncuran album yang nggak biasa pada Selasa (18/08/15) lalu di Queen Rose Lounge, jalan Pasirkalilki, Bandung. Nah, kenapa disebut nggak biasa? Karena kalau pada umumnya dalam pesta peluncuran album selalu di barengi dengan penampilan langsung si pemilik album, kali ini justru mereka meghilangkan acara tersebut. Tanpa mengurangi kemeriahan acara, jusrtu malah keintiman yang terjalin. Setelah sesi dengar album yang di beri judul Eleven Heroes ini, semua yang hadir pada malam itu berkesempatan menyimak diskusi singkat antara Kimung (Ujung Berung Rebels), Ebenz (Burgerkill), dan Satriyo (Pure Saturday). Yang lebih menyenangkan lagi, semua yang hadir pada malam tersebut bisa bertanya dan berdiskusi secara langsung dengan para personil Beside dengan suasana yang sangat santai ala-ala tongkrongan. “Release party emang sebaiknya seperti ini. Akrab, dan kita bisa ngobrol banyak tentang karya si band itu sendiri,” ujar Ebenz. Bicara tentang album Eleven Heroes ini sendiri juga sangat menarik, karena album ini merupakan persembahan bagi sebelas korban meninggal pada Tragedi AACC, Februari 2008 lalu. Dari segi musik baik aransemen dan lirik, album ini menawarkan sesuatu yang baru dan segar dari Beside. Album yang di garap sejak 2012 lalu ini menyuguhkan sepuluh lagu bertempo tinggi dan sebuah track instrumental yang cukup melodius. Untuk lirik sendiri, Beside cukup apik bermain dengan konsep storytelling, yang membuat album ini terasa ringan dan anthemic tanpa harus mengurangi kualitas album itu sendiri. Sangat berbeda dengan album perdana mereka pada 2007 silam, Againts Ourself. “Kami sengaja menggunakan konsep storytelling, agar lebih memudahkan kami dalam bercerita mengenai apa saja yang yang ingin kami ceritkan dan hal-hal yang sudah kami lalui selama pengerjaan album ini atau selama perjalan kami bermain musik,” tambah Bebi dalam sesi tanya jawab. Eleven Heroes ini dirilis oleh Sulung Extreme Musick (SEM Records) sebuah label rekaman asal Samarinda. Sementara untuk produksi album mereka kali ini dibantu oleh Zoteng (Forgotten) sebagai sound engineer. Sebelumnya, sejak Juni 2015 mereka telah melepas dua single terlebih dahulu yang bejudul “Under Hollow” dan “ Death Of War” yang merupakan bagian dari album Eleven Heroes ini. Mengakhiri pesta perilisan album Eleven Heroes, Beside memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan dari keluarga korban tragedi AACC. Seluruh anggota band dan juga yang hadir malam itu menyempatkan untuk berdoa bersama sejenak untuk sebelas korban meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi enam tahun silam tersebut. Bebi juga menambahkan, “ Kesebelas orang yang sudah pergi tersebut tetap akan menjadi bagian dari sejarah Beside.” Suasana penuh suka cita pun begitu terasa malam tersebut terlebih saat Ibu dari salah satu korban memberikan ucapan selamat dan menyemangati Beside untuk tetap maju dan terus berkarya. Selamat buat Beside untuk album barunya, buat yang penasaran dengan album mereka bih P! kasih denger salah satunya. Sikat!

Kamis, 30 Juli 2015

Bandung Blasting 2015: Indonesia Metal Global Attack

By: Kimun666 Cita-cita untuk berbaur di dunia metal internasional sesungguhnya sudah dipupuk oleh para musisi metal kita sejak awal terbangunnya ranah musik ini di awal 1990an. Namun demikian, perbincangan yang serius mengenai semakin mendesaknya kebutuhan metal Indonesia untuk go internasional mulai mengemuka tahun 2008 pasca tragedi AACC di Bandung. Saat itu band-band metal besar Bandung seperti Burgerkill, Forgottten, Jasad, Beside, dan lain-lain di-blacklist oleh pihak aparat karena berpotensi mengundang keramaian (5000 sampai 15.000 audiens sekali Burgerkill manggung) dan meresahkan aparat. Band-band ini susah sekali manggung di Indonesia sehingga muncul kesadaran bahwa negara ini sudah semakin kecil untuk mereka dan karenanya mereka harus segera mencari ranah permainan yang lebih luas : dunia. Hal selanjutnya adalah regenerasi yang sangat cepat di ranah musik metal. Puluhan band metal baru lahir setiap tahunnya, ratusan demo dan karya musik dirilis seiring dengan kelahiran band-band baru ini. Sementara itu ranah musik metal, masyarakat secara umum, aparat pemerintah, dan juga penggiat industri musik masih saja gagal mewadahi potensi yang luar biasa ini. Ketiadaan panggung untuk band-band baru ini menampilkan karya membuat kondisi semakin tidak kondusif dan daya cipta tak tersalurkan. Sementara, panggung-panggung pergelaran musik masih saja dikuasai nama-nama lama: Burgerkill, Jasad, Forgotten, dan lain-lain. Kita bisa melihat headliner dalam festival-festival musik keras seperti Bandung Berisik, Hellprint, Hammersonic, Rock in Solo, Rock in Celebes, Soundrenaline, dan masih banyak festival lain, bandnya ya itu lagi, itu lagi. Jika di tahun depan festival-festival ini masih saja didominasi nama-nama band lama tersebut maka jelas itu menunjukkan fenomena industri musik dan dinamika komunitas musik yang tidak sehat. Maka band-band headliners ini memang harus mengalah. Mereka harus menyerahkan tahta mereka kepada band-band yang lebih muda agar kondisi musik metal tetap segar. Mereka harus segera mencari ranah permainan yang lebih luas yakni dunia. Pergaulan dengan ranah musik dunia juga setidaknya mengkondisikan musik metal Indonesia untuk go internasional. Sejak 2007, Indonesia dibanjiri kedatangan band-band metal internasional di mana band-band lokal juga turut tampil—dikondisikan oleh event organizer hanya sebagai pembuka band-band tersebut. Padahal secara kualitas tentu saja berani diadu. Namun yang bicara saat itu tentu bukan masalah kualitas namun masalah mentalitas. Kecenderungan pendewaan band produk asing harus didobrak, salah satunya adalah band Indonesia harus tampil sejajar dengan band asing. Sebetulnya, jika saja penggiat event organizer ini bisa melihat di akar rumput bahwa hari ini audiens Indonesia lebih bangga menjadi fans band lokal seperti Burgerkill atau Jasad daripada band-band asing yang tidak mereka kenal, maka mereka tentu akan menempatkan band-band lokal ini sejajar dengan band-band asing. Visi ini benar saja dibuktikan dengan prestasi internasional Burgerkill yang meraih penghargaan Metal As Fuck 2013 dari Golden Gods Metal Hammer mengalahkan band-band dunia lainnya. Penghargaan tngkat dunia juga mampir kepada band-band Bandung, Godless Symptons dan Nemesis, walau hanya sampai di tahap nominator. Kiprah promotor Jason Hutagalung, orang Indonesia yang tinggal di Australia, serta gelombang kedatangan para intelektual asing ke Indonesia sejak 2008 hingga 2012 memperkuat kekuatan lokalitas ini. John Resborn, Lena Resborn, Philip Heilmeyer, Jack Frost, Jorg Bruggemann, dan tentu saja Dom Lawson dari Metal Hammer Magazine, mengatakan bahwa kekuatan sebenarnya dari metal Indonesia adalah mereka sanggup membangun ranah musik ini seperempat abad terakhir dengan konten lokal yang kuat. Dom bahkan menyatakan kekagumannya kepada Bandung Berisik, event tahunan metal yang sangat kuat mengangkat konten lokal dan tetap bertahan bahkan menjadi legenda pergelaran musik metal Indonesia. Jikalaupun kemudian ada konten band asing di dalam pergelarannya maka pasti berhubungan erat dengan sejarah perkembangan musik metal terutama di Ujungberung Rebels, Bandung, dan Indonesia. John Resborn dan Dom Lawson bahkan kemudian menjadi jembatan band-band Indonesia—terutama Bandung—untuk tampil di panggung musik metal Eropa. Melalui jejaring John dan Dom, dua band utama Indonesia, Burgerkill dan Jasad akhinrya tampil di tiga festival utama dunia tahun ini: Obscene Extreme Metal Fest di Cekoslovakia, Wacken Festival di Jerman, dan Bloodstock Festival di Inggris. Sepanjang tahun ini ranah musik metal Bandung—terutama Ujungberung Rebels bahu membahu mempersiapkan hal ini. Mereka membuat satu program terobosan bernama Bandung Blasting 2015. Untuk selanjutnya program ini akan dipertahankan sehingga setiap tahun bisa memberangkatkan band-band metal Bandung untuk bergulat di percaturan dunia internasional. Sebelumnya, partisipasi Kimung dan Felencia Hutabarat di podium Aalto University School of Economic and Business, Helsinki, Finlandia, sebagai pembicara di Modern Heavy Metal Conference 2015 bisa dikatakan memperkuat wacana semakin butuhnya ranah musik metal Indonesia menggebrak dunia internasional. Melalui konferensi ini ditegaskan bahwa tak hanya infrastruktur industri musik yang harus dibangun, namun juga infrastruktur pemikiran, ideologi, termasuk jejaring intelektual tingkat universitas harus sudah mulai dibimbing agar terbuka kepada kemajuan ranah musik metal Indonesia dan posisinya di dunia, sehingga secara strategis bisa menempatkan diri sebaik-baiknya di tengah percaturan ranah musik metal dunia. Bandung Blasting 2015 pada gilirannya bisa menjembatani pembangunan intelektualitas serta infrastrutur ranah musik metal tersebut. Kompleksnya program yang melibatkan kerja sama berbagai kelompok masyarakat, aparat pemerintah, dan industri musik ini membuat wacana mengenainya menjadi luas dan strategis untuk diperbincangkan. And here we go now! Bandung Blasting 2015 memberangkatkan dua band metal utama Indonesia, Jasad dan Burgerkill. Dalam rngkaian program ini Jasad akan tampil di Oscene Extreme Metal Fest di Cekoslovakia tanggal 7 Juli 2015 dan kemudian di Bloodstock Festival tanggal 8 Agustus 2015 di Inggris. Sementara itu Burgerkill akan tampil di Wacken Festival, tanggal 31 Juli 2015, di Jerman, dan akan bertemu Jasad di Bloodstock Festival, tanggal 8 Agustus 2015 di Inggris. Didukung penuh oleh The Metal Rebel yang dimotori John Resborn dari Swedia, rangkaian program Indonesia global metal ini tentu akan membukakan banyak pintu Indonesia bagi dunia dan mebangun jalan bagi band-band metal Indonesia untuk bertempur di ranah yang sama dengan band-band dunia ainnya. Ini tentu harus disambut dengan optimistik. Bukan hanya oleh ranah musik metal namun juga oleh aparat pemerintah dan juga kelompok masyarakat. Banyak kini yang harus dibangun. Mungkin, sarana pergelaran musik metal, studio latihan yang bagus, studio rekaman, bantuan bagi sekolah-sekolah musik, dukungan kepada riset-riset mengenai musik metal, pembangunan jejaring akademik tingkat universitas, bantuan pada usaha kecil menengah yang selama ini secara mandiri digarap dan setelah seperempat abad ini menciptakan Kota Bandung sebagai kota kreatif, banyak hal. Namun satu hal yang pertama dan utama sebelum itu semua : keterbukaan pada potensi anak muda ini, bahwa mereka ini ada, besar, dan potensial. Semoga sukses selalu untuk kita semua! #BandungBlasting2015

Senin, 27 Juli 2015

GERRAM – “GENDERANG BENCANA” DEBUT ALBUM IS OUT NOW!!!

“Genderang Bencana” adalah sebuah tajuk dari awal eksistensi karya kami sebagai unit musik. Tajuk “Genderang Bencana” diambil penggalan dua buah kata dalam lirik “Lencana Brana Durna”. “Genderang Bencana” kalau diartikan adalah sebuah gendang besar penanda malapetaka yang apabila dihentak akan menimbulkan gelombang maha dahsyat, merupakan gambaran dari dua belas materi di debut album ini yang bersiap akan menghenyak tiap khalayak yang mendengarkan. Dirilis dalam bentuk CD melalui label mandiri Blacksheep Records (dengan kode: Blacksheep-01/2014 – CD) pada tanggal 10 Desember 2014. Gambar diatas adalah penampakan fisik debut album ''Genderang Bencana'' yang kami lepas ke pasaran dengan harga Rp. 40.000,-. Wilayah Palembang, album “Genderang Bencana” bisa kalian dapatkan di https://twitter.com/RAWROCKARTWEAR dan Einfaltrue Cultr. Untuk informasi detil tentang dimana saja kamu bisa mendapatkan CD Album “Genderang Bencana” http://wp.me/p4bWMx-6m silahkan cek https://siargerram.wordpress.com/2015/03/18/revisi-daftar-titik-penjualan-album-gerram-genderang-bencana/ di beberapa kota di Indonesia. Selain itu, CD “Genderang Bencana” juga terdapat dalam Merchandise Bundle Package, untuk detil nya silahkan baca info lebih lanjut di link berikut ini .https://siargerram.wordpress.com/2014/12/01/open-order-gerram-genderang-bencana-bundle-pack/ Silahkan unduh Press Kit GERRAM – “Genderang Bencana” Album untuk detil terperinci akan debut album kami tersebut. Note: Terdapat sedikit kesalahan dalam pembakaran CD Album “Genderang Bencana”. Track berjudul “Lencana Brana Durna” (urutan kesepuluh di CD) seharusnya berada diurutan keempat, sesuai dengan urutan track di sampul belakang. Terima kasih atas pengertiannya. Salam.

Jumat, 24 April 2015

Burgerkill Rilis Photobook dan DVD Dokumenter Spit The Venom

Group band cadas asal Bandung, Burgerkill, baru-baru ini meluncurkan photobook bertajuk “Spit The Venom Tour 2013″ Photo Documentary Book (STV Photobook) hasil jepretan photographer Refanto Ramadhan yang berisi rekam jejak rangkaian tour “Spit The Venom” tahun 2013 silam saat mengelilingi beberapa kota di pulau Jawa. Gak cuma photobook, didalam paket penjualan buku yang dirilis perdana sebanyak 500 eksemplar tersebut juga terdapat DVD film dokumenter hasil karya kru BKTV yaitu Bow, Agung dan Fauziah yang merekam kegiatan Burgerkill di setiap kota yang mereka singgahi. Pada acara peluncuran STV Photobook yang berlangsung di Graha Parahyangan, Bandung pada akhir pekan lalu, sejumlah acara menarik digelar, yaitu eksibisi foto dari official photograher Refanto Ramadhan, talk show tentang musik jurnalism dan tak ketinggalan pemutaran film dokumenter Spit The Venom Tour 2013. Yang unik, dari 475 foto yang terdapat di dalam STV Photobook, sebanyak 139 foto merupakan hasil kontribusi dari teman-teman fotografer media yang meliput Spit The Venom Tour sepanjang tahun 2013, juga hasil jepretan fans yang telah melalui proses seleksi. STV Photobook bisa diperoleh dengan merogoh kocek sebesar Rp 450ribu.

Senin, 09 Maret 2015

Godless Symptoms Rilis Album Live, "Live And Alive"

Salah satu band yang menjunjung tinggi produktifitas dalam merilis karya adalah Godless Symptoms. Sejauh ini telah merilis 3 album penuh; "Crossover" (CD, Die Trying Recs, 2007 | Kaset, Alaium Recs, 2014), "Revolusi Demokrasi" (CD, Die Trying Recs, 2012 | Kaset, Deadrat, 2014), dan "Negeri Neraka" (CD, Die Trying Recs, 2013 | Kaset, Alternaive, 2014). Sempat juga luncurkan DVD "Inilah Negeri Neraka" (DVD, Die Trying Recs, 2014 | Kaset, ZimZum Ent., 2014). Baru-baru ini, tepatnya pada 8 Februari kemarin, band kawakan vokalis Baruz, gitaris Tom dan Decay, drummer Goesti, dan additional bassist Lukita merilis album live yang dibuat ketika tampil di Bandung Berisik 2014. Bertajuk "Live and Alive", album live yang berisikan 10 lagu dari 3 album mereka ini cetak dalam format kaset. "Awalnya ini akan dijadikan DVD, cuma karena prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama, akhirnya proyek DVD nya ditunda dulu, setelah didengarkan hasil audio live nya, ternyata ini memungkinkan untuk dijadikan album 'live', dan akhirnya setelah ngobrol-ngobrol dengan Bomet Production (Bobotoh Metal, label yang akan rilis album live ini), akhirnya hasil audio live ini kita jadikan kaset," ungkap Baruz kepada BGMK. Untuk kedepannya band yang sempat masuk nominasi "Golden Gods Awards" oleh Metal Hammer (UK), tidak menutup kemungkinan untuk merilis ulang dalam format CD. "Kami belum berencana Live And Alive ini dalam bentuk CD, tapi mungkin suatu saat bakalan Kita buat," Aku Pria yang juga vokalis dari band legenda Bandung Hardcore, Balcony. "Live and Alive" dirilis dengan kuota hanya 200 kopi saja, dengan harga 36 ribu / kasetnya. Bisa didapatkan langsung melalui Bomet Production.

Festival Terbesar di Kalimantan Gandeng Jasad dan Koil untuk Tahun Ini

Mungkin sekarang sudah tidak asing lagi dengan gelaran festival musik keras bertaraf internasional yang diselenggerakan di sebuah wilayah pedalaman belantara Kalimantan Timur bernama Tenggarong. Ya, berkat Kukar Rock'in Fest yang mampu menyedot perhatian puluhan ribu penonton, yang kini imbasnya pada skena disana mulai ada perhatian lebih di peta musik keras tanah air oleh para penggiat. Walaupun Kukar Rock'in Fest adalah acara gratisan alias tanpa tiket, tetapi berkat kegigihan para pemuda-pemudi yang tergabung dalam lingkaran Distorsi Rockaholic Company yang didukung penuh oleh Bupati Kutai Kertanegara, Rita Widyasari, sejak 2012 sampai sekarangsecara berturut-turut setiap tahunnya bisa terselenggara, dan tahun ini akan terlaksana pada 7 Maret mendatang di Lapangan Panahan, Stadion Aji Imbut, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.. Beberapa nama band besar kelas dunia pun telah merasakan hingar-bingar panggung Kukar Rock'in Fest, diantaranya: unit metal asal Brazil, Sepultura (2012), legenda power metal asal Jerman, Helloween (2013), dan salah satu penyebar virus thrash metal asal California, Amerika Serikat, Testament (2014). Untuk tahun ini, band internasional-nya tidak akan kalah menggiurkan, yakni Fire House, band glam metal asal Amerika besutan vokalis CJ Snare, gitaris Bill Leverty , drummer Michael Foster , dan bassist Allen McKenzie. Selain menampilkan band mancanegara sebagai sajian utama, beberapa band-band lokal pun ditunjuk sebagai hidangan pembuka, salah satu diantaranya yang pernah tampil adalah monster metal tanah air asal Bandung, Burgerkill pada tahun lalu. Untuk tahun ini, band dari Bandung pun kembali ditunjuk, adalah Jasad dan Koil yang menemani Fire House memanaskan Kukar Rock'in Fest 2015. Beberapa band lokal lainnya adalah 4 band dari Jakarta; Deadsquad, Noxa, Revenge, dan Trendkill Cowboy Rebellion, Scarhead (Palu), FrontXside (Makassar), serta pastinya band tuan rumah yang tersebar di pulau Kalimantan; Kapital, Biang Kerock, Budass, Mandau, Liang Lahat, Total Busuk, Kalam, Derkaizer, Rantai, Scream of Death, B-Reward-X, dan Superego.

“Mentalitas Fasis”, Penanda Kembalinya Forgotten

Tepat pada hari pertama di tahun 2015, kabar yang menggembirakan datang dari band legendaris dan fenomenal asal pinggirang kota Bandung bagian Timur, Forgotten. Pasalnya pada hari tersebut, Forgotten membuat postingan di sosial media dengan kata-kata yang sangat singkat namun penuh arti, “Latihan single baru”, tulis Forgotten melalui laman resmi facebook-nya yang diakhiri dengan simbol senyum. Sontak saja ini menjadi kabar yang sangat menyegarkan di awal tahun baru 2015 untuk para Terlaknat (sebutan penggemar Forgotten), dengan kata lain, berarti Forgotten kembali bangun dari mati surinya. Ya, seperti yang telah diketahui bahwa pada tahun lalu, beberapa kejadian menimpa band yang telah berhasil mengeluarkan 3 album penuh. Pertama, pada bulan April 2014 sang penggebuk drum, Rifki13 resmi mengundurkan diri dari band, dengan alasan keterbatasan waktu ditengah kesibukan yang dijalaninya. Lalu selang tiga bulan kemudian, sang ‘pimpinan’ Addy Gembel bertugas keluar negeri yang mengharuskan cuti dari band yang telah dirintisnya sejak 1994. Semenjak itu sampai akhir tahun 2014 tidak ada gebrakan apapun dari Forgotten. Satu bulan lebih pun berlalu semenjak kabar baik tersebut. Dan pada akhirnya, “Malam ini single terbaru dari kami akan release di Extreme Moshpit - Radio OZ!!,” tulis Forgotten pada 12 Februari. Yeah.. Single baru tersebut akan diperdengarkan secara perdana kepada khalayak luas pada malam Jum’at tersebut melalui Extreme Moshpit, salah satu program seputar dunia heavy metal di radio lokal Bandung yang dipandu oleh Ebenz “Burgerkill” dan Gebeg “Taring/Power Punk”. Sehari selepas pemutaran single baru yang berjudul “Mentalitas Fasis”, pada pagi harinya Forgotten membuat postingan kembali dengan kata-kata yang tanpa banyak basa-basi busuk, yang mempertegas bahwa Forgotten benar-benar kembali, “WE ARE BACK!!!,” tulisnya. Beberapa hari kemudian, “Mentalitas Fasis” pun diperdengarkan secara streaming untuk pengguna internet yang secara ekslusif di unggah melalui situs portal musik keras yang menaungi wilayah Asia Tenggara, The Metal Rebel. Bisa didengar disini. Dalam hal konsep musik, lagu berdurasi empat menit lebih ini materinya menindak lanjuti album Laras Perlaya (2011); tetap gahar nan agresif, namun kini hadir dengan sentuhan sedikit suasana harmoni. Pertanyaan spontan yang muncul dibenak ketika mendengar pertama kali "Mentalitas Fasis", adalah; siapa sebenarnya additional vokal dan drum pada lagu ini? Karena dari pihak Forgotten sendiri tidak memberikan informasi secara rinci ketika menebar lagu tersebut. Jika didengarkan pada karakter vokal Addy Gembel dan vokalis additional perbedaannya begitu tipis, apalagi kalau menyimaknya secara sepintas, pasti pendengar akan beranggapan bahwa yang mengisi bagian vokalnya masih Addy Gembel. Jelas itu salah besar, karena semua tahu, bahwa vokalis fenomenal sedang berada di benua berbeda. Terus, siapa sebenarnya additional vokal yang meneriakan lirik "Mentalitas Fasis" bait demi bait? Saya pun menyimaknya berulang-ulang dan mencoba untuk menebak-nebak. Untuk mendapatkan kepastian, Saya pun langsung menanyakan hal tersebut kepada sang pencabik bass Forgotten, Diky, dan melontarkan beberapa pertanyaan lainnya. Ketika mendapat balasan, benar saja tebakan Saya pun tepat, bahwa additional vokal pada "Mentalitas Fasis" adalah Andri, vokalis Infamy. Menelisik lebih jauh mengenai siapa yang menulis lirik, pria yang juga pemilik label Buper merchandise menjawab, "Masih dari satu sumber (Addy Gembel)." Sedangkan pada posisi drum, diisi oleh Rida, yang dikenalkan oleh Iyeng (Saffar). Walaupun menggunakan additional player, bassist Diky, serta gitaris Gan-gan dan Zoteng terus berjalan menggarap materi untuk menindak lanjuti album terakhir yang rilis 4 tahun silam, "Lagu baru sudah ada beberapa... Rencananya album," ungkap Diky. Disinggung masalah kepulangan sang vokalis, Diky pun berujar; "Kalau buat vokalnya sendiri kayaknya masih lama untuk pulang ke Indonesia."

Sebanyak 5 Band Wakili Bandung untuk Hammersonic 2015

Festival metal internasional tahunan ter-akbar se Asia Tenggara, Hammersonic, selalu memainkan band-band nasional bermutu dari berbagai daerah, baik itu band yang lama ataupun band baru, tidak terkecuali Bandung.Setiap gelarannya, Revision Live selaku pihak penyelenggara selalu melirik band-band potensial dari Bandung untuk ikut mengisi slot line-up. Diketahui sejak debutnya tahun 2012 hingga yang terakhir 2014, nama-nama familiar; Burgerkill (sudah 3 kali berturut-turut), Koil (2 kali), Outright, Jasad, dan Alice pernah turut ambil bagian. Tahun ini untuk keempat kalinya Hammersonic akan kembali hadir, pada 8 Maret 2015 dengan mengambil tempat sama dengan gelaran tahun 2012 dan 2014, Lapangan D Senayan, Jakarta. Hammersonic 2015 sepertinya tidak tanggung-tanggung memberi porsi lebih untuk band-band kota kembang, jika dibandingkan dengan gelaran sebelumnya, tahun inilah yang terbanyak; lima band, yakni: Beside, Nectura, Warkvlt, Revenge The Fate, dan Mesin Tempur. Seperti yang telah diketahui, nama-nama band cadas internasional seperti Suffocation, Kreator, Hatebreed, Morbid Angel, Cannibal Corpse, Cradle of Filth, Obituary, sukses digaet. Tidak kalah edan-nya, Hammersonic 2015 akan menghadirkan Lamb of God (AS), Mayhem (Norwegia), Ignite (Amerika Serikat), Vader(Polandia), Unearth (Amerika Serikat), Deathstar (Swedia), Terrorizer ( AS), Avulsed (Spanyol), The Faceless (AS) dan Warbringer (AS). Selain itu, band internasional yang berdomisili di Asia Pasifik, yang namanya belum begitu familiar seperti band-band internasional yang telah disebut sebelumnya, seperti Silent Knight (Australia), Anthelion (Taiwan), Colossvs (Australia), Cassandra (Malaysia), Nails of Imposition (Australia), Overthrown (Singapura), Animistic dan Heaven The Axe. Dan pastinya band-band tuan rumah (selain 5 band asal Bandung yang telah disebut diatas) yang memiliki jaminan kualitas seperti: Roxx, Death Vomit, Thrashline, Straightout, Inlander, Prosatanica, Malvomed, Demented Heart, Fraud, Salahudin Al Ayubi dan Moses Bandwidth juga ikut ambil bagian di Hammersonic 2015. Tiket yang dipatok seharga (sudah termasuk pajak dan fee tiket box) Rp. 285.000 untuk kategori presale, dan Rp. 460.000,- untuk harga normal, dirasa bukanlah uang yang seberapa jika melihat deretan line-up nya yang benar-benar araredan!.

Album Review : Humiliation - "Fatamorgana"

Sejak dimuntahkannya debut album Savior of Human Destruction (2012), Humiliation sukses mencuri perhatian penikmat musik keras, khususnya death metal, dengan berbagai respon positif pastinya. Hal demikian menjadi tanda tanya besar akan album kedua, Fatamorgana. Jawabannya telak terjawab ketika menyimak Fatamorgana dari lagu ke lagu. Dengan jarak sekitar 2 tahun, pendewasaan pun muncul dari empat pemuda berbakat; Adam, Iho, Agi, dan Firman. Secara dominan, komposisi musik yang dimainkan masih dalam pusaran death metal dengan kadar technical dan brutal dibalut dengan sound modern yang lebih heavy. Namun yang membedekan, Fatamorgana lebih ingin menyampaikan materinya secara langsung tanpa penghantar, berbeda dengan Savior of Human Destruction, yang hampir sebagian lagunya diberi intro atau sampling. Begitu juga dalam penulisan lirik, melanjutkan alur cerita dari debut Mereka, membahas seputar sudut pandang dan prilaku terhadap idealisme kepercayaan dengan unsur blasphemy. Sebuah lagu juga khusus diciptakan untuk Kawan seperjuangan, Alm. Raziv Rizal Sidik (Devormity), adalah "Seringai Pembantaian". Yang membedakan dengan band death metal lain, pada setiap album selalu memberi kejutan untuk menjadikan ciri khas-nya. Kini pada Fatamorgana menggandeng grup elektropop, Bottlesmoker untuk berkolaborasi pada "Militan Semesta", dan yang paling menyita perhatian, Humiliation mengaransemen ulang "Anjing Tanah" milik Burgerkill yang dimainkan dengan karakter Humiliation, dan hasilnya lebih agresif. Mantap. Dilibatkannya Lookass 'Tcukimay' pada "Kala Setan Berdoa", serta Anggi 'Revenge The Fate' dan Akew 'Nectura' pada "Yang Maha Kuasa", juga membuat lagunya semakin memukau. Dengan dilahirkannya Fatamorgana ke alam metal, membawa Humiliation selangkah maju dan masuk kedalam band death metal yang istimewa.