Jumat, 26 Oktober 2012

Bandung Drums Day 2012 Hadir Dengan Konsep Lebih Segar


Setelah sukses dengan dua gelaran sebelumnya pada tahun 2010 dan 2011, Bandung Drums Day (BDD) 2012 kali ini akan hadir dengan konsep yang berbeda. BDD menyuguhkan konsep yang lebih segar. Sebuah konsep di mana setiap pengunjung menjadi “subyek” dalam gelaran drums terbesar  di Asia—bahkan di dunia ini.
Sejak masuk venue, setiap pengunjung akan “ditantang” oleh event ini. Tantangan pertama yang dihadapi adalah on the spot drums contest. Di mobile stage, dalam waktu tiga menit solo drum terbaik wajib dimainkan untuk dapat melenggang tampil ke panggung indoor sekaligus memboyong hadiah satu unit drumset. Bagi yang belum beruntung, disediakan pula dua unit drum set sebagai doorprize.
Tantangan kedua adalah seberapa cepat kedua kaki dapat memainkan beat. Medianya: double pedal. Mainkan secepat mungkin untuk mengklaim perangkat itu.Daya ingat visual pun jadi tantangan berikutnya yang disuguhkan BDD 2012 bagi para pengunjung. Pameran foto yang menjadi output kontes fotografi, menantang pehobi fotografi untuk mempertajam handicap memotret panggung di event ini. Mereka yang sanggup memenanginya, akan mendapat slot bingkai untuk pameran foto di tahun berikutnya.
Memasuki panggung indoor, giliran BDD 2012 yang menjawab tantangan pengunjung. Banyaknya input untuk mendatangkan drummer luar negeri menjadi tantangan tersendiri bagi BDD. Untuk itu, kali ini tak tanggung-tanggung, tiga drummer asing akan berlaga. Mereka adalah Grant Collins (Australia), Zak Bond (Amerika Serikat), dan Brandon Khoo (Singapura).
Tak lupa, punggawa-punggawa drummer tanah air pun ikut andil tahun ini, seperti Yoyo (Padi), Yesaya “Echa” Soemantri dan Indro Hardjodikoro (The Fingers), Jeane “Alsa” Phialsa (Setia Band), Dani (Jamrud), Iqbal Maruli, drummer cilik Nathan Gulo (9 tahun), Jantan, Dion Subyakto, Dino (Kuburan) and His Hope, serta Henrietsa Trio. Konsep battle yang menjadi favorit pengunjung dua tahun beruntun pun kembali ditampilkan oleh battle Father and Son Adjirao Percussion Family, serta battle Metal vs Punk oleh Alvin (Noxa), Abaz (Jasad), Nova (Scared of Bums), Aldy (Pee Wee Gaskins). Pengunjung tentu dapat memeras ilmunya dan menyerap pengalamannya.
Di selasar Sabuga, pajangan drumset dari belasan musisi yang dipamerkan pun menantang para pengunjung untuk menyerap “roh” masing-masing. Belum cukup, konsep edukasi juga ditawarkan BDD melalui Master Class bersama Doktor Musik Grant Collins dan Zak Bond, serta workshop dengan Michael Kristianto.
Dengan berbagai konsep seperti itulah, BDD menantang para pengunjung untuk dapat bereksplorasi di dalamnya, sesuai dengan konsep besar “… And Drum For All”. Hanya di Sasana Budaya Ganesha, Sabtu (22/9), mulai pukul 10.00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar