Sabtu, 11 Oktober 2014

Moshpit Panas Rock In Solo 2014

Penampilan pertama untuk Rock In Solo 2014: Decade of Rebellion kali ini dibuka oleh unit kuartet crossover dari selatan Jakarta, Piston. Membawakan 5 lagu tempo cepat, dengan mengcover salah satu single dari Bad Religion – Do What You Want di tengah penampilannya mengundang beberapa penonton ke tengah venue. Selanjutnya, ada performa terbaik dari Surabaya, FRAUD. Memainkan beatdown/hardcore makin menambah panas area moshpit. Dilanjut dengan Putra kebanggaan Borneo, Biang Kerock menghajar panggung Rock In Solo 2014: Decade of Rebellion dengan nomor lawas milik Iwan Fals, Bento. Dengan suhu 35 derajat Celcius di area venue, beberapa metalhead tak segan-segan untuk merapat ke depan barikade. Ditambah dengan aksi selanjutnya dari unit lokal metalcore Solo yaitu Salahudin Al Ayubi, beberapa metalhead makin panas dan ikut untuk ber-sing-a-long , mengingat band anak-anak muda Solo ini baru saja merilis album debut mereka, The Lion of the Desert. [to be continued....]

Selasa, 30 September 2014

Awake To Decide', Album Debut Nectura Akan Dirilis Agustus Mendatang

Sebuah band yang 3 personil diantaranya adalah mantan personil Beside, Nectura telah membeberkan kabar baik mengenai album perdananya. Rencarananya album yang diberi judul "Awake To Decide" ini akan dirilis pada 15 Agustus mendatang. Off The Records, label rekaman asal Jakarta di percaya oleh Nectura untuk merilis album ini. Menurut pengakuan Nectura kepada BGMK melalui rilis pers, penggarapan album ini dimulai sejak April 2012 dan rampung setahun kemudian di Masterplan studio, Zoteng (Forgotten) dipercaya sebagai engineer-nya. Dalam proses penggarapan album, Owank (Vocal), Hinhin Akew (Guitar), Abo (Guitar), Paneu (Bass), dan Soni (Drum) juga dibantu teman-teman dekatnya untuk ikut ambil bagian didalamnya. Diantaranya adalah Risa Saraswati, Vicky Mono (Burgerkill), Addy Gembel (Forgotten), dan Nicko (Ballerina). "Dengan pesan optimisme dan sikap positif terhadap kehidupan yang ada, semoga album ini dapat menjadi sebuah motivasi untuk semua orang yang mendengarkan album ini," tulisnya. Beberapa materi lagu dari album ini juga telah mereka bocorkan beberapa waktu lalu melalui akun soundcloud resmi Nectura, seperti lagu yang sama judulnya dengan judul album, dan "The Uprising Echoes", bisa disimak di sini. Teaser album Nectura - 'Awake To Decide': Cek Teaser Album Nectura di label 'VIDEO' \m/

Minggu, 28 September 2014

Burgerkill Sabet Penghargaan Metal as F*ck Di Metal Hammer Golden Gods Awards 2013

Nyatanya perjalanan band hardcore asal Bandung, Burgerkill ke London nggak sia-sia setelah mereka resmi dinyatakan menyandang titel sebagai Metal as F*ck dalam penghargaan Metal Hammer Golden Gods Awards 2013 yang digelar (17/6) di Indigo2, The O2 Arena, London. Burgerkill yang digawangi oleh Vicky, Eben, Andris, Agung, dan Ramdan ini sukses berjaya setelah menyingkirkan dengan empat nama lain yang nggak hanya dari kalangan band atau musisi seperti Pussy Riot, Nergal, dan Jason Newsted, tapi juga dengan aktivis pembela lingkungan hidup yang dianggap pionir atau inspiratif macam Sea Shepherd dari Australia dimana pemenang penghargaan itu sendiri akan ditentukan melalui sistem polling lewat situs resmi metalhammer.co.uk. Burgerkill merupakan band metal asal Indonesia yang bersinar. Pihak penyelenggara menulis : "Spearheading the incredible rise of the Indonesian metal scene, Burgerkill are the very definition of trailblazers in 2013 ," di halaman resminya goldengods.metalhammer.co.uk. Congratulations, Burgerkill!!

Makna Lirik Only The Strong Burgerkill Semua band bisa memainkan musik keras, tapi nggak semua band mampu bangkit dari keterpurukan dalam kehidupan nyata. Only the strong, will be survive!ly the strong, will be survive!

Mampu merampungkan empat album dalam kurang lebih 19 tahun bersama dalam skena underground adalah hal yang nggak sembarangan, dan belum tentu semua band bisa lakukan. Saat ditinggal sang vokalis perdana ke alam baka pun,sempat membuat band yang saat ini berawak Vicky (vokal), Ebenz (gitar), Agung (gitar), Ramdan (bass), dan Andris (drum), itu berada pada titik nadir mereka. Alhasil, mereka butuh suntikan semangat untuk merampungkan album terakhir, Venomous (2011). Beruntung, para penggemar dan orang-orang di sekitar Burgerkill secara massive memberikan dukungan dan spirit untukband yang baru saja merilis ulang album Beyond Coma and Despair dalam bentuk vinyl itu. Baca Juga: Burgerkill Will We Bleed DVD Saat HAI membuat Edisi Khusus Melirik Lirik beberapa waktu lalu, Ebenz bercerita banyak tentang makna dari lagu Only The Strong, yang dianggap sebagai lagu yang mampu merepresentasikan semangat album tersebut. “Lagu ini dibuat untuk apresiasi berbagai dukungan yang mengalir untuk kami, sekaligus suntikan semangat untuk Burgerkill saat rekaman album Venomous. Saat kami berada di lowest point, kami percaya bahwa Burgerkill bisa survive dan melewati rintangan yang ada,” ujar Ebenz, sang gitaris, yang menulis lirik lagu tersebut hanya dalam waktu sehari! Ebenz pun mengaku jika alunan nada yang terbilang cerah untuk musik keras yang Burgerkill mainkan disesuaikan dengan kalimat semangat dalam lagu berdurasi 5:49 tersebut. “Lirik yang gue tulis dalam Only the Strong bercerita tentang harmonisasi dan ajakan untuk memacu semangat baru. Intinya, sih, banyak hal yang bisa kami raih kalau kami mau dan kuat!” tambah Ebenz. Menurutnya lagi, untuk menyampaikan pesan positif lewat sebuah lagu, itu adalah hal yang susah. Ditambah, melalui musik metal yang cenderung memiliki nada-nada suram alias minor. “Maka dari itu, kami mengemasnya sesuai dengan roots-nya Burgerkill, yaitu hardcore. Jika disimak, lagu Only the Strong, liriknya hardcore banget. Memaparkan keadaan yang ada, tanpa berencana. Kalau menurut feedback yang kami dapat lewat fans, katanya lagu ini bisa pumping spirit mereka yang berada dalam lowest point,” pungkas Ebenz. Bagi yang belum pernah dengar lagunya, cek video Burger Kill dalam video Only The Strong di bawah ini!

Ketika Moshing Dilarang PART II Bersenang-senang selama nggak merugikan orang lain tentu nggak dilarang. Lalu, ketika kita bersenang-senang dalam moshing, apakah perbuatan yang terlarang?

Namun, nyatanya nggak semua musisi satu pendapat, ada juga yang terang-terangan menentang moshing, stage diving, dan sejenisnya. Salah satunya datang dari Christian Holden, personil dari The Hotelier. “Gue benci moshing dalam dua hal sekaligus, baik itu sebagai pendengar atau penampil sekaligus. Saat gue lagi manggung, gue nggak peduli sama gilanya crowd penonton, gue hanya khawatir sama orang-orang yang naik ke atas panggung, terus nendang-nendang muka orang. Apalagi kalau ada orang yang lebih kecil kena tendang, terus misalnya orang kelilit kabel mic gue, kepalanya kena bas gue, kacau. Tenaga gue mungkin sampai ke para penonton, tapi kalau gue ngeliat ada penonton yang benar-benar menggangu, gue akan benar-benar marah,” kata Christian.

Ketika Moshing Dilarang PART I Bersenang-senang selama nggak merugikan orang lain tentu nggak dilarang. Lalu, ketika kita bersenang-senang dalam moshing, apakah itu perbuatan yang terlarang?

Isu dan perdebatan tentang kontroversi moshing dalam aksi panggung band-band cadas belakangan ini kaya nggak habis-habis dibahas. Terlebih lagi, di Nagri, sana. Soalnya, beberapa bulan terakhir, adanya tingkah liar para ‘penonton’ dan musisi di skena musik keras ini udah makan korban jiwa, Bro. Seperti informasi yang HAI kutip dari Altpress , perhatian masyarakat luas tengah tertuju sama aliran musik yang sering diidentikan dengan tingkah anak muda brutal dan nggak tau aturan. Salah satu yang jadi perhatian tentu saja tewasnya seorang penonton dalam konser Miss May I, karena terlibat moshing di tengah crowd. Akhirnya, beberapa musisi di Nagri sana mulai berkomentar soal isu ini. “Kalau kita mau berhenti bersenang-senang, ya di stop aja. Soalnya gini, ini kan kaya semacam bagian dari kultur dan pengalaman dalam musik keras, yang nggak bisa didapatkan kalau kita ke konser musik lain. Ini yang buat hardcore dan musik keras lainnya spesial. Saat pertama kali gue liat orang lompat dari atas panggung untuk pertama kalinya, gue kaget. Tapi, setelah gue nonton konser berikutnya terus berlanjut dan selalu seperti itu. Gini, deh, kalau moshing dilarang, gue bikin perumpamaan. Akan ada selalu jatuh korban dalams etiap kecelakaan mobil, baik itu tewas atau terluka. Tapi apakah karena terjadi kecelakaan mobil itu, mobil menjadi dilarang?,” ujar Tom Williams, gitaris dari band Hardcore Stray From The Path. Komentar lainnya datang dari personil Andrew Jakcson Jihad, unit folk-punk asal Arizona, Sean Bonnette. Menurut Sean, mungkin tingkah moshing, satge diving, dan sejenisnya bisa terkesan sangat brutal, berbahaya, dan egois. Tapi, dalam semangat rock n roll, hal itu bukan hal buruk. “Mungkin, saat kita bilang kepada para penonton agar jangan loncat dari atas panggung, itu bukan sama sekali seperti melarang mereka. Dalam konteks yang tepat, moshing dan loncar dari atas panggung tentu saja jadi pengalaman yang menyenangkan. Gue pernah melakukannya, merasakan rasanya ketika band yang kita suka menyuruh untuk melakukan moshing, itu seperti sebuah kehormatan,” ujar Sean.

Siapa Bassist Baru Slipknot?

Slipknot telah merilis video klip untuk single terbaru mereka, The Devil And I. Topeng-topeng baru personel Slipknot juga dipamerkan di video klip ini. Seperti biasa, setiap rilis album baru, personel Slipknot memang berganti topeng. Uniknya, Slipknot belum membeberkan identitas bassistnya, walaupun terlihat sesosok pria bertopeng bermain bass di video itu. Kepo juga, siapa sih doi? Hasil investigasi Metal Sucks menunjukkan bahwa bassist Slipknot adalah Alessandro Venturella. Metal Sucks punya alasan. Tato bassist baru Slipknot dengan personel Krokodil itu sama! Cek foto-fotonya di bawah ini.

Senin, 20 Januari 2014

Hammersonic Umumkan Batas Waktu Penjualan Tiket Presale

Bagi kamu yang udah nggak sabar buat menyaksikan Bullet For My Valentine, Hatebreed, Kreator, Fleshgod Apocalypse dan lainnya di gelaran Hammersonic 2014, kayaknya mesti segera antri tiketnya deh. Yup, lewat pengumuman di akun Facebook Hammersonic pada Senin (20/1) pagi, selain periode waktu yang terbatas, tiket presale juga dibatasi. Apalagi tiket nggak cuma dijual di Indonesia, tapi merambah pula ke Singapura dan Malaysia. "Selain periode waktu, tiket presale #Hammersonic2014 juga terbatas, sewaktu2 kami bisa menutup apabila telah sold out. So, don't be late!" tulis Hammersonic. Harga tiket presalenya sendiri Rp 200.000 (plus pajak pemerintah 10%, yaitu Rp 20.000). Periode waktu penjualannya sendiri yaitu mulai hari ini sampai 28 Maret 2014. Hammersonic 2014 sendiri akan digelar di Lapangan D Senayan, Jakarta pada 27 April mendatang.

Kamis, 02 Januari 2014

KISAH LAGU BLANK PROUDNESS YANG DIPOTONG DARI BUKU SCUMBAG.

Lirik “Blank Proudness” mungkin adalah lirik lagu Burgerkill yang terpanjang. Ketika Kimung menyodorkan lirik itu ke Ivan dengan terbelalak ia meradang, “Balég anjir! Lirik téh panjang-panjang teuing?! Ieu téh lirik atawa cerpén? Teu kira-kira sia mah Nyét! Atuh urang hésé nyanyina euy! ”[1] Ketika menulis lirik ”Blank Proudness” Kimung sudah menyesuaikan dengan ketukan dan pola musik yang dirancang oleh Eben. Ia memperhitungkan kalau Ivan mampu bernyanyi cepat dan mengejar pola-pola penulisan lirik panjang dengan gaya bercerita seperti band-band yang sering mereka dengar, seperti Sick of It All, Rage Against the Machine, Pantera, dan Counting Crows. Dengan pengaruh band-band itu, Kimung mengharapkan Ivan untuk mencoba bernyanyi dengan pelafalan kalimat yang cepat dan jelas dalam lirik yang panjang. Namun, ternyata pola menyanyi yang Kimung harapkan, tak bisa dicapai oleh Ivan. Ia yang terbiasa dengan pelafalan vokal yang irit lirik dengan teriakan panjang yang ia alunkan, merasa kesulitan mengejar pola lirik “Blank Proudness”. Maka duet maut itu berkumpul di rumah tinggal Ivan di Kaum Kidul sebelum melatihkan “Blank Proudness”. Saat itu, Ivan benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai seorang komposer yang piawai mengotak-atik sebuah komposisi lagu terutama susunan lirik. Ia tahu mana kata-kata yang provokatif dan harus dinyanyikan dengan jelas lantang hingga mampu mempengaruhi penonton. Ia juga tahu kapan sepenggal lirik mesti digumamkan atau digrowl atau diteriakkan dengan garang, lantang, dan jelas. Ivan juga sangat menguasai pola lagu sehingga ia benar-benar paham bagian mana vokalnya harus menghentak dan menghajar pendengarnya. Alhasil, setelah dirobak di sana-sini, ditambahkan, ditambal sulam, lirik Blank Proudness tetaplah panjang. Namun, semua bahagia. Ivan puas dengan caranya menyanyikan “Blank Proudness” dan komposisi yang ia rancang, sementara Kimung senang idenya tersampaikan lebih baik lagi. “Blank Proudness” diawali oleh petikan gitar Eben. Nuansanya sangat muram. Tajam, namun hampa dan melayang. Petikan gitarnya mirip lagu Pearl Jam. Bukan cuma musik intro yang sepertinya terinspirasi Pearl Jam, lirik pun demikian. Ivan dan Kimug—juga kebanyakan musisi Ujungberung saat itu termasuk juga personil Burgerkill—saat itu memang lagi terbius Pearl Jam. Lagu-lagu Pearl Jam mereka dengar di kala telinga perlu rehat setelah pengang mendengarkan grindcore atau death metal atau hardcore atau punk rock seharian. Seiring petikan gitar, drum masuk perlahan. Ivan mengisi bagian ini dengan sebuah gumaman yang puitis, Let the ocean dissolves away my past Let the sun burns away my future Let the god take away my soul Let me be on my own Let me piss myself off this life Let the people judge my life Let me die Inside I lost Everything.... Suasana kemudian hening. Hening yang menggelisahkan. Tiba-tiba atmosfer disentak oleh gelombang pukulan-pukulan drum Toto yang agresif dan provokatif. Dalam setiap panggung, repertoar drum ini selalu berhasil memprovokasi penonton untuk turun ke tengah arena dan berpogo seliar-liarnya. Solo drum diikuti serentak oleh raungan gitar dan dentuman bas. Setelah beberapa bar, repertoar ini berhenti. Menyisakan atmosfer yang mulai memanas. Jeda ini diisi sepenggal kalimat yang digumamkan Ivan, "...sometime to realize that you're well someone must come along and fuckin' hurt you!" Drum masuk bergulung-gulung provokatif, sementara musik kembali menghentak. Ivan mengisi bagian ini dengan lirik-lirik ekstrover dan impulsif, I learn my lesson well all from you to be confident to the way i chose After all these years of dumped and hatred now i'm becoming with no regret All lesson learnt in life never have to feel sorry I love you once and i'll leave you alone in the end Musik berheti sesaat lalu kembali menghentak. Liar, cepat, penuh tenaga. Ivan kembali menggeram garang, I arm myself and i extend my whole lifes Try to remember what the fuck i live for This great escape to light my sense of thought And now i've made all the answers of my question Musik kembali berhenti. Kompisisi, “Blank Proudness” benar-benar mengaduk-aduk emosi. Dalam hal ini, kepiawaian Eben dalam membangun komposisi sebuah lagu teruji sudah. Dengan sangat apik, tiba-tiba ia merubah drastis atmosfer lagu yang liar penuh kemarahan, gusar, dan gamang menjadi lambat, penuh, mantap, namun muram. Sangat muram. Ivan lalu menggumam. Muram, Listen to me..... I’m not kinda human who doesn't know to say thanks But if these all you want here's my graduation and Bon't ever blame me with all these crack words Look into yourself, these are what you want Musik kembali ke bagian refrain. Menghentak dengan keras dan cepat. Aroma oldschool tercium pekat di sana dibalut sound newschool yang menegaskan Burgerkill sebagai generasi baru hardcore oldschool. Ivan semakin meliar. We try to dive our own mind You just nothing but the one who dumped me out Now, i'm becoming with no regret......... Musik menghentak dengan cepat namun konstan. Repertoar terakhir sedang menuju klmaks. Klimaks benar-benar terjadi saat Ivan menutup Blank Proudness dengan teriakkan, No regret! [1] “Yang bener dong! Liriknya panjang-panjang amat!? Ni lirik apa cerpen? Ga kira-kira kamu, Nyet! Susah dong saya nyanyinya!”