Sabtu, 01 Juni 2013

OUTRIGHT

OUTRIGHT menapakkan kaki pertama kalinya di scene Bandung Underground pada 2004. Duduk di bangku sekolah yang sama, Ryan, Irvan, dan Bharata, sepakat membentuk sebuah band yang kemudian mereka beri nama Outright. Ryan lalu menggamit tetangganya, Ricky, untuk mengisi slot vokal. Awalnya mereka hanya membawakan ulang lagu-lagu dari band tangguh macam Rancid, Agnostic Front, Biohazard, atau Hatebreed. Lagu-lagu awal yang mereka ciptakan banyak dipengaruhi band hardcore dari Eropa seperti Rykers atau Backfire. Namun, mereka meramu pengaruh band-band besar itu menjadi lebih pelan dan berat dengan sentuhan nada-nada groove. Outright pun menamakan hardcore yang mereka mainkan sebagai super groove power chords. Butuh waktu empat tahun bagi Outright untuk menuntaskan materi menjadi sebuah konstruksi album penuh. Pada 2008, mereka merilis Hardcore Strikes Back di bawah label Crossover Records. Album ini langsung melambungkan nama Outright sehingga punya banyak kesempatan merambah wilayah yang lebih luas ketimbang scene Bandung Underground. Bahkan mereka juga mendapatkan kesempatan bagus bersanding dalam satu panggung dengan banyak band internasional macam Terror, Carpathian, Have Heart, Ruiner, First Blood. Album Hardcore Strikes Back juga didistribusikan di beberapa negara Eropa seperti Swedia, Perancis, dan Belanda. Namun, setelah enam tahun berjalan, Ricky memutuskan cabut dari Outright dengan alasan yang sangat personal. Hardy kemudian masuk menggantikan Ricky, sampai saat ini.

REVIEW:BANDUNG BERSISIK VERSUS THE WORLD

Di Sabtu (13/4) pagi yang cerah, para penikmat musik cadas saling bergegas menyiapkan diri untuk datang ke Stadion Siliwangi. Tak ada raut resah di wajah meraka, melainkan sebuah semangat yang membara, seakan-akan tak sabar untuk beradu badan di area moshpit Bandung Berisik MMXIII yang memanjakan mata dan telinga para headbangers. Ada 36 band indie yang berhasil menghibur ribuan penikmat musik cadas di acara yang bertemakan Versus The World. Semangat itu yang ingin dijaga oleh promoter Atap Promotions untuk memberi kenyamanan bagi penonton, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya dua kali pemeriksaan ketika akan memasuki arena, yaitu pemeriksaan barang bawaan (bag check), dan pemeriksaan kedua di dalam yaitu pemeriksaan badan (body check). Selain itu, tim medis pun tampak siap siaga depan panggung, mengamati penonton, ketika ada yang terlihat lelah maupun terluka, mereka segera memberi pertolongan. Semua genre bersatu padu di acara yang berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Perbedaan adalah alat pemersatu. Ajang silaturahmi dengan beragam komunitas di luar pecinta musik metal ini menyadarkan bahwa Bandung Berisik bukan lagi milik Ujungberung Rebels atau musik metal belaka, namun juga milik bersama warga Bandung, Indonesia, dan dunia. Extreme Moshpit Stage yang berada tepat sebelah pintu masuk stadion Siliwangi, dihibur oleh Rotten The Core, Speedkill, Sigmun, Terapi Urine, The Disslands, Girlzeroth, Power Punk, Inwise, Error Scream, Bersimbah Darah, Depravity, dan Wired. Stage Rebel dihiasi Kaluman, Infamy, Komplete Kontrol, Auman, Insulin Coma, Kill The King. Dan band yang lolos audisi yaitu, Melody Maker, The Easigers, Freak, Dead Carnations, serta Munchos Libre. Di panggung utama yang tepat di lapangan Stadion Siliwangi atau Versus Stage diisi Jasad, Burgerkill, Seringai, Jeruji, Rocket Rockers, Outright, Siksa Kubur, Noxa, Extreme Decay, Devadata, A.L.I.C.E serta Revenge The Fate. Bukan hanya pergelaran musik saja yang ada di Bandung Berisik. Terlihat booth-booth merchandise clothing dan distro yang berbau band cadas pun terpampang rapih di sebelah utara dan ada foodcourt di sebelah timur. Sore hari, awan hitam pun mendominasi langit ketika Siksa Kubur tampil. Selama beberapa saat hujan pun mengguyur, namun itu bukanlah halangan, karena pesta belumlah usai. Bagai oase dalam gurun, para metalhead pun semakin semangat untuk bermoshing ria. Usai break maghrib, serentak para Begundal meneriakkan, “Burgerkill! Burgerkill! Burgerkill!!!” dan sesaat kemudian Eben dan personil lainnya menyapa, kemudian langsung menghajar dengan lagu hits-hits mereka. Semakin malam, semakin riuh di Stadion Siliwangi, seakan-akan tak memberi kesempatan bagi penonton untuk mengela nafas. Setelah Jasad dan Jeruji sukses dengan penampilan mereka yang menawan, saatnya Seringai menutup acara Bandung Berisik MMXIII dengan aksi-aksinya. Sejumlah lagu dari Canis Dirus, Program Party Seringai, Citra Natural, Fett, Sang Pemburu, Serigala Militia, Dilarang Di Bandung, Gaza, Akselerasi Maksimum, Tragedi, dan Mengadili Persepsi, membuat para serigala militia tak henti-hentinya moshing, dan sesekali sing along. Teks oleh Agus Tri Haryanto Foto oleh Ayub Anggadireja dan Agus Tri Haryanto