Selasa, 30 September 2014

Awake To Decide', Album Debut Nectura Akan Dirilis Agustus Mendatang

Sebuah band yang 3 personil diantaranya adalah mantan personil Beside, Nectura telah membeberkan kabar baik mengenai album perdananya. Rencarananya album yang diberi judul "Awake To Decide" ini akan dirilis pada 15 Agustus mendatang. Off The Records, label rekaman asal Jakarta di percaya oleh Nectura untuk merilis album ini. Menurut pengakuan Nectura kepada BGMK melalui rilis pers, penggarapan album ini dimulai sejak April 2012 dan rampung setahun kemudian di Masterplan studio, Zoteng (Forgotten) dipercaya sebagai engineer-nya. Dalam proses penggarapan album, Owank (Vocal), Hinhin Akew (Guitar), Abo (Guitar), Paneu (Bass), dan Soni (Drum) juga dibantu teman-teman dekatnya untuk ikut ambil bagian didalamnya. Diantaranya adalah Risa Saraswati, Vicky Mono (Burgerkill), Addy Gembel (Forgotten), dan Nicko (Ballerina). "Dengan pesan optimisme dan sikap positif terhadap kehidupan yang ada, semoga album ini dapat menjadi sebuah motivasi untuk semua orang yang mendengarkan album ini," tulisnya. Beberapa materi lagu dari album ini juga telah mereka bocorkan beberapa waktu lalu melalui akun soundcloud resmi Nectura, seperti lagu yang sama judulnya dengan judul album, dan "The Uprising Echoes", bisa disimak di sini. Teaser album Nectura - 'Awake To Decide': Cek Teaser Album Nectura di label 'VIDEO' \m/

Minggu, 28 September 2014

Burgerkill Sabet Penghargaan Metal as F*ck Di Metal Hammer Golden Gods Awards 2013

Nyatanya perjalanan band hardcore asal Bandung, Burgerkill ke London nggak sia-sia setelah mereka resmi dinyatakan menyandang titel sebagai Metal as F*ck dalam penghargaan Metal Hammer Golden Gods Awards 2013 yang digelar (17/6) di Indigo2, The O2 Arena, London. Burgerkill yang digawangi oleh Vicky, Eben, Andris, Agung, dan Ramdan ini sukses berjaya setelah menyingkirkan dengan empat nama lain yang nggak hanya dari kalangan band atau musisi seperti Pussy Riot, Nergal, dan Jason Newsted, tapi juga dengan aktivis pembela lingkungan hidup yang dianggap pionir atau inspiratif macam Sea Shepherd dari Australia dimana pemenang penghargaan itu sendiri akan ditentukan melalui sistem polling lewat situs resmi metalhammer.co.uk. Burgerkill merupakan band metal asal Indonesia yang bersinar. Pihak penyelenggara menulis : "Spearheading the incredible rise of the Indonesian metal scene, Burgerkill are the very definition of trailblazers in 2013 ," di halaman resminya goldengods.metalhammer.co.uk. Congratulations, Burgerkill!!

Makna Lirik Only The Strong Burgerkill Semua band bisa memainkan musik keras, tapi nggak semua band mampu bangkit dari keterpurukan dalam kehidupan nyata. Only the strong, will be survive!ly the strong, will be survive!

Mampu merampungkan empat album dalam kurang lebih 19 tahun bersama dalam skena underground adalah hal yang nggak sembarangan, dan belum tentu semua band bisa lakukan. Saat ditinggal sang vokalis perdana ke alam baka pun,sempat membuat band yang saat ini berawak Vicky (vokal), Ebenz (gitar), Agung (gitar), Ramdan (bass), dan Andris (drum), itu berada pada titik nadir mereka. Alhasil, mereka butuh suntikan semangat untuk merampungkan album terakhir, Venomous (2011). Beruntung, para penggemar dan orang-orang di sekitar Burgerkill secara massive memberikan dukungan dan spirit untukband yang baru saja merilis ulang album Beyond Coma and Despair dalam bentuk vinyl itu. Baca Juga: Burgerkill Will We Bleed DVD Saat HAI membuat Edisi Khusus Melirik Lirik beberapa waktu lalu, Ebenz bercerita banyak tentang makna dari lagu Only The Strong, yang dianggap sebagai lagu yang mampu merepresentasikan semangat album tersebut. “Lagu ini dibuat untuk apresiasi berbagai dukungan yang mengalir untuk kami, sekaligus suntikan semangat untuk Burgerkill saat rekaman album Venomous. Saat kami berada di lowest point, kami percaya bahwa Burgerkill bisa survive dan melewati rintangan yang ada,” ujar Ebenz, sang gitaris, yang menulis lirik lagu tersebut hanya dalam waktu sehari! Ebenz pun mengaku jika alunan nada yang terbilang cerah untuk musik keras yang Burgerkill mainkan disesuaikan dengan kalimat semangat dalam lagu berdurasi 5:49 tersebut. “Lirik yang gue tulis dalam Only the Strong bercerita tentang harmonisasi dan ajakan untuk memacu semangat baru. Intinya, sih, banyak hal yang bisa kami raih kalau kami mau dan kuat!” tambah Ebenz. Menurutnya lagi, untuk menyampaikan pesan positif lewat sebuah lagu, itu adalah hal yang susah. Ditambah, melalui musik metal yang cenderung memiliki nada-nada suram alias minor. “Maka dari itu, kami mengemasnya sesuai dengan roots-nya Burgerkill, yaitu hardcore. Jika disimak, lagu Only the Strong, liriknya hardcore banget. Memaparkan keadaan yang ada, tanpa berencana. Kalau menurut feedback yang kami dapat lewat fans, katanya lagu ini bisa pumping spirit mereka yang berada dalam lowest point,” pungkas Ebenz. Bagi yang belum pernah dengar lagunya, cek video Burger Kill dalam video Only The Strong di bawah ini!

Ketika Moshing Dilarang PART II Bersenang-senang selama nggak merugikan orang lain tentu nggak dilarang. Lalu, ketika kita bersenang-senang dalam moshing, apakah perbuatan yang terlarang?

Namun, nyatanya nggak semua musisi satu pendapat, ada juga yang terang-terangan menentang moshing, stage diving, dan sejenisnya. Salah satunya datang dari Christian Holden, personil dari The Hotelier. “Gue benci moshing dalam dua hal sekaligus, baik itu sebagai pendengar atau penampil sekaligus. Saat gue lagi manggung, gue nggak peduli sama gilanya crowd penonton, gue hanya khawatir sama orang-orang yang naik ke atas panggung, terus nendang-nendang muka orang. Apalagi kalau ada orang yang lebih kecil kena tendang, terus misalnya orang kelilit kabel mic gue, kepalanya kena bas gue, kacau. Tenaga gue mungkin sampai ke para penonton, tapi kalau gue ngeliat ada penonton yang benar-benar menggangu, gue akan benar-benar marah,” kata Christian.

Ketika Moshing Dilarang PART I Bersenang-senang selama nggak merugikan orang lain tentu nggak dilarang. Lalu, ketika kita bersenang-senang dalam moshing, apakah itu perbuatan yang terlarang?

Isu dan perdebatan tentang kontroversi moshing dalam aksi panggung band-band cadas belakangan ini kaya nggak habis-habis dibahas. Terlebih lagi, di Nagri, sana. Soalnya, beberapa bulan terakhir, adanya tingkah liar para ‘penonton’ dan musisi di skena musik keras ini udah makan korban jiwa, Bro. Seperti informasi yang HAI kutip dari Altpress , perhatian masyarakat luas tengah tertuju sama aliran musik yang sering diidentikan dengan tingkah anak muda brutal dan nggak tau aturan. Salah satu yang jadi perhatian tentu saja tewasnya seorang penonton dalam konser Miss May I, karena terlibat moshing di tengah crowd. Akhirnya, beberapa musisi di Nagri sana mulai berkomentar soal isu ini. “Kalau kita mau berhenti bersenang-senang, ya di stop aja. Soalnya gini, ini kan kaya semacam bagian dari kultur dan pengalaman dalam musik keras, yang nggak bisa didapatkan kalau kita ke konser musik lain. Ini yang buat hardcore dan musik keras lainnya spesial. Saat pertama kali gue liat orang lompat dari atas panggung untuk pertama kalinya, gue kaget. Tapi, setelah gue nonton konser berikutnya terus berlanjut dan selalu seperti itu. Gini, deh, kalau moshing dilarang, gue bikin perumpamaan. Akan ada selalu jatuh korban dalams etiap kecelakaan mobil, baik itu tewas atau terluka. Tapi apakah karena terjadi kecelakaan mobil itu, mobil menjadi dilarang?,” ujar Tom Williams, gitaris dari band Hardcore Stray From The Path. Komentar lainnya datang dari personil Andrew Jakcson Jihad, unit folk-punk asal Arizona, Sean Bonnette. Menurut Sean, mungkin tingkah moshing, satge diving, dan sejenisnya bisa terkesan sangat brutal, berbahaya, dan egois. Tapi, dalam semangat rock n roll, hal itu bukan hal buruk. “Mungkin, saat kita bilang kepada para penonton agar jangan loncat dari atas panggung, itu bukan sama sekali seperti melarang mereka. Dalam konteks yang tepat, moshing dan loncar dari atas panggung tentu saja jadi pengalaman yang menyenangkan. Gue pernah melakukannya, merasakan rasanya ketika band yang kita suka menyuruh untuk melakukan moshing, itu seperti sebuah kehormatan,” ujar Sean.

Siapa Bassist Baru Slipknot?

Slipknot telah merilis video klip untuk single terbaru mereka, The Devil And I. Topeng-topeng baru personel Slipknot juga dipamerkan di video klip ini. Seperti biasa, setiap rilis album baru, personel Slipknot memang berganti topeng. Uniknya, Slipknot belum membeberkan identitas bassistnya, walaupun terlihat sesosok pria bertopeng bermain bass di video itu. Kepo juga, siapa sih doi? Hasil investigasi Metal Sucks menunjukkan bahwa bassist Slipknot adalah Alessandro Venturella. Metal Sucks punya alasan. Tato bassist baru Slipknot dengan personel Krokodil itu sama! Cek foto-fotonya di bawah ini.