Jumat, 08 Februari 2013

Biografi Billfold

Silakan berfantasi mengenai apa saja ketika raungan gitar Angga, cabikan bas Ferrin, dan gebukan drum Pam Alayubi menopang teriakan Gania. Sebuah fantasi ranum yang dipicu sajian antara H20, Set Your Goals, dan sedikit Shelter, dalam bungkus vokal Gania yang terdengar fresh, aggressive, dan memancing kita untuk kembali menghujamkan kaki ke atas kepala teman.
Dibentuk pertengahan tahun 2010, Billfold memang berniat memberikan sebuah pemandangan beda di panggung metal kota kembang. Hardcore/punk dengan sentuhan vokalis perempuan, ah kita tak harus berangkat ke Negeri Paman Sam untuk menemukan band seperti ini! Hahaha…. Tapi, Billfold bukan hanya Gania. Mereka membalut diri dalam sebuah energi konfrontatif, antara hardcore, punk, dan little bit rock. Cobalah tutup mata ketika nomor It’s Over atau Save Them to Save Us diputar dengan level volume medium, kita akan dipapah menuju sebuah lorong di jantung New York 90-an. Bagi Gania, Angga, Ferrin, dan Pam, ibarat sebuah dompet yang bisa membungkus hal paling esensial ketika mereka bermain musik. “Dalam bahasa Inggris, Billfold memang berarti dompet,” tutur Gania.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar