Senin, 07 Maret 2022

SIBUKNYA FOR REVENGE DI 2020: GANTI PERSONEL HINGGA RILIS SINGLE BARU

Tahun 2020 menjadi tahun yang sibuk bagi band emo asal Bandung, Jawa Barat, For Revenge. Mereka baru saja mengumumkan anggota baru di dalam band untuk mengisi kekosongan pada posisi gitar yaitu Pras. Pras didapuk sebagai pengganti Arief Ismail yang memutuskan hengkang pada Juni lalu. Pras sebelumnya bergabung dengan Slap It Out (SIO), band post-hardcore yang berasal dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun, karena SIO tengah hiatus, Pras menerima dengan lapang tawaran untuk menjadi gitaris di For Revenge. Pras mengaku tidak menyangka mendapat kesempatan besar tampil bersama band yang namanya sudah besar sejak medio 2000-an. "Awalnya kaget karena For Revenge salah satu band idola masa sekolah yang lagunya sering dimainkan di tongkrongan. Kebetulan sudah kenal lama dengan Chimot (drummer) dan diajak langsung, rasanya nggak ada alasan buat menolak,” kata Pras terkait alasannya bergabung dengan For Revenge. "SIO mungkin sedang hiatus sampai waktu yang belum ditentukan dan kebetulan saya pribadi orangnya nggak bisa diam, menunggu dan stuck. Selama masih ada kesempatan buat bermusik dan terus berkembang, kenapa enggak terus maju? Life must go on,” tuturnya menambahkan. "Kehilangan Arief menjadi pukulan telak saat For Revenge sedang tancap gas. Namun posisi gitar nggak bisa dibiarkan kosong dan karakter musik Pras saat ini paling tepat untuk mengisi kekosongan itu,” kata Chimot. Pergantian personel bukan kali pertama ini dirasakan For Revenge. Pada pengujung tahun 2019, mereka kembali diperkuat oleh mantan vokalis di era awal band ini berdiri, Boniex Noer. Kembalinya Boniex untuk mengisi posisi Simon Simorangkir yang sebelumnya menggantikannya saat keluar dari For Revenge pada 2015. Saat keluar dari For Revenge, Boniex tetap eksis di dunia musik dengan membentuk grup bernama Eirene bersama Salt dan Rian. Band yang mengusung musik emo ini pun sudah merilis album (self titled) pada 2018. Namun, jalan hidup kembali membawa Boniex pulang ke For Revenge yang telah membesarkan namanya. "Mungkin banyak yang orang lain enggak tahu, saya dan Chimot punya hubungan batin yang kuat walau sudah enggak satu band lagi. Ya, enggak bisa menolak waktu dia mengajak untuk bergabung lagi di For Revenge,” ujar Boniex kala itu tentang alasan utamanya kembali ke For Revenge. Setelah Boniex kembali bergabung yang disusul kedatangan Pras ke For Revenge, band ini kembali menjadi kuintet dengan formasi Boniex (vocal), Chimot (drum), Chikal (gitar), Izha (bass) dan Pras (gitar). Sebelum Pras bergabung, For Revenge dan Boniex sendiri sudah menggarap proyek yang membuahkan dua single baru yaitu Derana dan Serana pada awal tahun 2020. Video klip dari kedua lagu itu pun sudah rilis di akun YouTube For Revenge. Dua lagu ini sama-sama mengangkat tentang mental illness. Derana dan Serana digambarkan sebagai pasangan muda yang baru menikah, namun harus terpisah karena isu mental illness. Penggarapan video klip ini diarahkan oleh sutradara muda, Quppa. "Derana dan Serana ini punya story yang sama meski masing-masing lagu memiliki makna yang berbeda. Ini adalah cerita tentang pasangan muda yang salah satunya mengidap mental illness. Lewat video klip ini, kami mencoba mengajak pendengar For Revenge untuk lebih sadar dan tidak menganggap hal ini sebagai isu yang ringan”, jelas Boniex. Kesibukan For Revenge di 2020 berlanjut pada Agustus 2020 ketika mereka merilis single baru berjudul Perayaan Patah Hati. Lagu ini terbilang segar karena menggandeng komika sekaligus penulis buku, Wira Nagara. Berbeda dengan Derana dan Serana, kali ini For Revenge mencoba memberikan nuansa baru pada musik mereka dengan menyisipkan puisi karya Wira Nagara ke dalam musik emo/modern rock yang jadi ciri khas For Revenge. Puisi Wira Nagara dengan ciamik menjadi pembuka lagu dan narasi jalan cerita lagu Perayaan Patah Hati. "Ini Menjadi tantangan baru untuk kami membuat lagu yang hampir bisa dibilang tidak umum dari segi aransemen. Di sisi lain, lirik dan puisi sederhana di lagu ini adalah karya sastra yang imajinatif dan mendalam,” ujar Cikhal. “Sesuai judulnya, semoga karya kolaborasi ini mampu merangkul kawan-kawan yang senasib seperlukaan. Kita merayakan patah hati bersama, karena tangis adalah hak setiap rasa,” timpal Wira. Sajak dari Wira dibalut dengan ciamik pada awal lagu dengan iringan instrumen, bait demi bait yang dibacakan penuh dengan gambaran sebuah perasaan patah hati. Klimaks dari sajak dan lagu ini disuguhkan dengan suara melengking Boniex sebagai khas dari musik-musik For Revenge. Wira dan For Revenge sukses menyuguhkan Perayaan Patah Hati yang begitu sengsara dalam lagu berdurasi 4 menit 59 detik. Tiga single baru yang sudah dirilis ini disebut-sebut akan menjadi bagian dari proyek album anyar For Revenge. Rencananya album baru tersebut bakal dirilis tahun ini. For Revenge sendiri terbentuk sejak 2006. Sempat beberapa kali mengalami fase bongkar-pasang personel, For Revenge dibangun secara konsisten oleh Abie Nugraha, Hagie Juliandri, Boniex Noer, Arief Ismail, dan Arie Pribadi. Album pertama For Revenge rilis pada 2011 dengan tajuk Fireworks secara independen, disusul album kedua dengan tajuk Second Chance, dan album ketiga bernama Auristella.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar