Senin, 09 Maret 2015
“Mentalitas Fasis”, Penanda Kembalinya Forgotten
Tepat pada hari pertama di tahun 2015, kabar yang menggembirakan datang dari band legendaris dan fenomenal asal pinggirang kota Bandung bagian Timur, Forgotten. Pasalnya pada hari tersebut, Forgotten membuat postingan di sosial media dengan kata-kata yang sangat singkat namun penuh arti, “Latihan single baru”, tulis Forgotten melalui laman resmi facebook-nya yang diakhiri dengan simbol senyum.
Sontak saja ini menjadi kabar yang sangat menyegarkan di awal tahun baru 2015 untuk para Terlaknat (sebutan penggemar Forgotten), dengan kata lain, berarti Forgotten kembali bangun dari mati surinya. Ya, seperti yang telah diketahui bahwa pada tahun lalu, beberapa kejadian menimpa band yang telah berhasil mengeluarkan 3 album penuh. Pertama, pada bulan April 2014 sang penggebuk drum, Rifki13 resmi mengundurkan diri dari band, dengan alasan keterbatasan waktu ditengah kesibukan yang dijalaninya. Lalu selang tiga bulan kemudian, sang ‘pimpinan’ Addy Gembel bertugas keluar negeri yang mengharuskan cuti dari band yang telah dirintisnya sejak 1994. Semenjak itu sampai akhir tahun 2014 tidak ada gebrakan apapun dari Forgotten.
Satu bulan lebih pun berlalu semenjak kabar baik tersebut. Dan pada akhirnya, “Malam ini single terbaru dari kami akan release di Extreme Moshpit - Radio OZ!!,” tulis Forgotten pada 12 Februari. Yeah.. Single baru tersebut akan diperdengarkan secara perdana kepada khalayak luas pada malam Jum’at tersebut melalui Extreme Moshpit, salah satu program seputar dunia heavy metal di radio lokal Bandung yang dipandu oleh Ebenz “Burgerkill” dan Gebeg “Taring/Power Punk”.
Sehari selepas pemutaran single baru yang berjudul “Mentalitas Fasis”, pada pagi harinya Forgotten membuat postingan kembali dengan kata-kata yang tanpa banyak basa-basi busuk, yang mempertegas bahwa Forgotten benar-benar kembali, “WE ARE BACK!!!,” tulisnya.
Beberapa hari kemudian, “Mentalitas Fasis” pun diperdengarkan secara streaming untuk pengguna internet yang secara ekslusif di unggah melalui situs portal musik keras yang menaungi wilayah Asia Tenggara, The Metal Rebel. Bisa didengar disini.
Dalam hal konsep musik, lagu berdurasi empat menit lebih ini materinya menindak lanjuti album Laras Perlaya (2011); tetap gahar nan agresif, namun kini hadir dengan sentuhan sedikit suasana harmoni.
Pertanyaan spontan yang muncul dibenak ketika mendengar pertama kali "Mentalitas Fasis", adalah; siapa sebenarnya additional vokal dan drum pada lagu ini? Karena dari pihak Forgotten sendiri tidak memberikan informasi secara rinci ketika menebar lagu tersebut.
Jika didengarkan pada karakter vokal Addy Gembel dan vokalis additional perbedaannya begitu tipis, apalagi kalau menyimaknya secara sepintas, pasti pendengar akan beranggapan bahwa yang mengisi bagian vokalnya masih Addy Gembel. Jelas itu salah besar, karena semua tahu, bahwa vokalis fenomenal sedang berada di benua berbeda. Terus, siapa sebenarnya additional vokal yang meneriakan lirik "Mentalitas Fasis" bait demi bait? Saya pun menyimaknya berulang-ulang dan mencoba untuk menebak-nebak. Untuk mendapatkan kepastian, Saya pun langsung menanyakan hal tersebut kepada sang pencabik bass Forgotten, Diky, dan melontarkan beberapa pertanyaan lainnya.
Ketika mendapat balasan, benar saja tebakan Saya pun tepat, bahwa additional vokal pada "Mentalitas Fasis" adalah Andri, vokalis Infamy. Menelisik lebih jauh mengenai siapa yang menulis lirik, pria yang juga pemilik label Buper merchandise menjawab, "Masih dari satu sumber (Addy Gembel)." Sedangkan pada posisi drum, diisi oleh Rida, yang dikenalkan oleh Iyeng (Saffar).
Walaupun menggunakan additional player, bassist Diky, serta gitaris Gan-gan dan Zoteng terus berjalan menggarap materi untuk menindak lanjuti album terakhir yang rilis 4 tahun silam, "Lagu baru sudah ada beberapa... Rencananya album," ungkap Diky.
Disinggung masalah kepulangan sang vokalis, Diky pun berujar; "Kalau buat vokalnya sendiri kayaknya masih lama untuk pulang ke Indonesia."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar