Senin, 09 Maret 2015
Album Review : Humiliation - "Fatamorgana"
Sejak dimuntahkannya debut album Savior of Human Destruction (2012), Humiliation sukses mencuri perhatian penikmat musik keras, khususnya death metal, dengan berbagai respon positif pastinya. Hal demikian menjadi tanda tanya besar akan album kedua, Fatamorgana. Jawabannya telak terjawab ketika menyimak Fatamorgana dari lagu ke lagu. Dengan jarak sekitar 2 tahun, pendewasaan pun muncul dari empat pemuda berbakat; Adam, Iho, Agi, dan Firman. Secara dominan, komposisi musik yang dimainkan masih dalam pusaran death metal dengan kadar technical dan brutal dibalut dengan sound modern yang lebih heavy. Namun yang membedekan, Fatamorgana lebih ingin menyampaikan materinya secara langsung tanpa penghantar, berbeda dengan Savior of Human Destruction, yang hampir sebagian lagunya diberi intro atau sampling.
Begitu juga dalam penulisan lirik, melanjutkan alur cerita dari debut Mereka, membahas seputar sudut pandang dan prilaku terhadap idealisme kepercayaan dengan unsur blasphemy. Sebuah lagu juga khusus diciptakan untuk Kawan seperjuangan, Alm. Raziv Rizal Sidik (Devormity), adalah "Seringai Pembantaian".
Yang membedakan dengan band death metal lain, pada setiap album selalu memberi kejutan untuk menjadikan ciri khas-nya. Kini pada Fatamorgana menggandeng grup elektropop, Bottlesmoker untuk berkolaborasi pada "Militan Semesta", dan yang paling menyita perhatian, Humiliation mengaransemen ulang "Anjing Tanah" milik Burgerkill yang dimainkan dengan karakter Humiliation, dan hasilnya lebih agresif. Mantap. Dilibatkannya Lookass 'Tcukimay' pada "Kala Setan Berdoa", serta Anggi 'Revenge The Fate' dan Akew 'Nectura' pada "Yang Maha Kuasa", juga membuat lagunya semakin memukau.
Dengan dilahirkannya Fatamorgana ke alam metal, membawa Humiliation selangkah maju dan masuk kedalam band death metal yang istimewa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar