Seperti tak ada hujan atau angin, tiba-tiba Badai Hebat datang menyerang dari Masterpiece gress " Sejawat " Hellcrust yang awalnya adalah memang sebuah band Projekan, en seiring berjalannya waktu makin menunjukkan keseriusannya tidak hanya sekedar eksistensi. karena sejak terbentuk tahun 2011 an, HELLCRUST telah menjadi Konspirasi lahirnya Mimpi buruk bagi DM Fans ! berangkat dari sekedar awal keinginan seorang Wiro-nya Death Valley (vocal) mengutarakan keinginan kepada Gitaris Nyoman Bije setelah liat Performance panggung Misery Index, dan tapa ba bi bu, terbentuklah formasi pertama dan langsung bikin materi sendiri meski belum pernah perform, maka lahirlah debut EP pertama " Dosa " Tahun 2012 via Armstretch Records yang sangat percaya dan menaruh Big Hope pada band proyek'an ini akan sangat diperhitungkan ngeliat line up familiar berbahaya pertama kayak Andyan Gorust (Drums), Bonnie (Bass) dari DeadSquad, Ario (Guitar) dari Carnivored, Wiro (Vocal) dari Death Valley dan Nyoman Bije (Guitar) dari Straightout. mengusung karakteristik Death Metal agresif yang selain menekankan bobot Intensitas juga menyeduhkan warna melodius ramah, sehingga lebih terdengar typical Catchy serta Easy Listening. dan EP ini ga menunggu waktu lama untuk mendapatkan apresiasi hangat saat pertama kali dirilis, artinya Hellcrust sukses ! berjalan pada siklus ke-4 tahun, Hellcrust melahirkan full album pertama-nya " Kalamaut " tahun 2016 masih via Armstretch Records sebagai sebuah keseriusan penuh ketika Drummer Andyan Gorust hengkang dari DeadSquad untuk memperkuat formasi full Hellcrust yang juga mengalami pergantian formasi dengan masuk-nya Gitaris Baken (Kapital, Betrayer, Old Timers, ex-Siksakubur) menggantikan Ario, bassis Bonnie tergantikan oleh Arslan Musyfia (ex-Carnivored, ex-DeadSquad, ex-Funeral Inception, ex-Hatestroke) dan bergabungnya Vocalis Japra ex-Siksakubur menggantikan Vocalis Wiro. semakin mengukuhkan eksistensi nama Hellcrust kian powerfully dikancah metal tanah air, debut " Kalamaut " memberikan Kesejukan serta Kejutan luar biasa yang paling ditunggu tunggu Metalhead fans termasuk Gw. Tetap menyajikan Warna DM agresif yang dibungkus dengan Pesona Aransemen dan Sound terbaiknya sebagai Representasi komposisi spesial musik Hellcrust generasi terbaru ini ! Strangely Understandable Awesomely Lyrics, technical drumming - dark, grand classical-inspired riffs, Great Basslines. The most Technically Demanding Technical Death Metal you will Ever Hear. Manifesting the mind-numbing Complexity of the Music Has Begin ! dan masih kembali dalam siklus 4 tahun, senyap dan tiba-tiba Menerjang dengan badai hebat via full album ke-2 " Sejawat " pada 27 Juni 2020, Kuintet Hellcrust kembali ngasih kejutan dengan berusaha menutup hal yang belum bisa hellcrust terapkan di album sebelumnya, dari mulai eksplorasi permainan, sound, lirik dan lain sebagainya, sehingga inilah yang menjadi dasar dari konsep musik yang membakar lebih energi menyegarkan Hellcrust dengan mengedepankan lagu " Balamaut " lebih kepada dedikasi band baik kepada musik yang dijalani sampai saat ini, dan sebagai dedikasi kepada khalayak Balamaut yang secara tidak langsung sudah menjadi bagian dari album " Sejawat " ini sendiri. yups debut yang awalnya sudah terdeteksi sejak memperkenalkan single " Rimba Khalayak " pada Awal tahun 2019 silam tidak secara masif terdengar, tiba tiba album ke-2 ini nongol, really surprise ! penggarapan materinya sudah dimulai sejak tahun 2018, diawali oleh part part lagu yang sudah direkam secara mandiri oleh bassis Arslan Musyfia dan Nyoman Bije. kemudian untuk proses brainstroming keseluruhan-nya baru dimulai sejak Hellcrust merilis single " Rimba Khalayak ". masih mempercayakan materinya digarap di Three Sixty Studio, Jakarta, oleh Iskandar Aziz dalam sisi teknis dan Topan Trinanda serta Erwin menjadi sosok dibalik proses mixing dan mastering-nya. seperti memang tidak ingin kehilangan warna era " Kalamaut ", debut ini hanya tinggal menambah kematangan powerfully materi termanis sekaligus menjadi kebersamaan terakhir untuk Vocalis Japra yang dikhabarkan ingin pensiun dari musik dan tongkat estafet sekarang dipercayakan ke Septian Maulana (Belantara, Ex. Siksakubur). selain itu bergabungnya Gitaris Dirk Marthin (Masticator, Abolish Conception) rupanya cukup ngasih suntikan darah segar bagi Hellcrust, dan Gw dah tau banget sepak terjang skill seorang Dirk bakal jadi partner maut, and never stops being heavy and nasty from killer song writing perspective !
Boleh percaya boleh engga, kalo materi baru ini sejak Gw play pertama kali ngasih kesan mengoyak Feel adalah : Barbar !!! dengan Intensitas Riff yang makin sering mempertontonkan progres matang, mengoyak galaksi dengan groundbreaking Intense DM Style tak terukur, mengeluarkan quasar dan memuntahkan luminesensi mereka seperti sedang melintasi cakrawala galaksi, karena hal ini tidak menimbulkan sama sekali keraguan jika penghuni Hellcrust saat ini adalah memang beberapa musisi terbaik di Scene tanah air yang tidak pernah berhenti menjadi berat dan jahat dari perspektif penulisan lagu. dan Hellcrust juga makin menemukan cara untuk menjaga hal-hal tetap Crunchy di lapisan atmosfer, secara efektif menggunakan disonansi, melodi untuk selalu memberikan seluruh materinya ke Taste epik ! and still my Opinion, The same issue I had with the unquestionably Sophisticated material rears it's head once again. Gw mulai aja dengan " Rimba Khalayak ", meski cuman sedikit ngasih Surprized, namun kemasan kali ini taste-nya beda banget sejak pertama kali dikenalkan sebagai Single di awal 2019 lalu. meski tidak langsung menjadi Opening setlist yang menurut Tebakan kita pasti akan meledak hebat, dimulai dengan dual Combo riff catchy lead-in dipadu sentuhan Biola menawan dari Rolanda Sasongko yang juga banyak mengisi komposisi materi " Sejawat ", This is part a fucking epic ! gejolak komposisi awal memang sudah langsung bikin Gw terhipnotis, ketika gemuruh keras Hellcrust mulai berbicara, Gw sedang mencoba merasakan kembali era ke-barbar'an materi seperti " Tentara Merah Darah " & " Eye Cry " nya Siksakubur hasil fermentasi biadab Behemoth era " The Apostasy ", Menggambarkan Soundingnya sendiri membutuhkan fokus pada produksi materi yang tanpa overdubbing terus menerus dan manfaat dari penggunaan synth yang luas. Coz Drummer Andyan Gorust benar-benar masuk ke dalam karakteristiknya banget, menghasilkan ledakan Bombastis yang benar-benar meluncur ke zona nyaman plus efektif bersama Partner team lebih menantang lagi sekarang, dan mungkin siapapun akan langsung mengenali momen seperti ini. Moodbooster masih berlimpah untuk Hellcrust muntahkan, sehingga adiksi rasanya terus play tanpa skip. untuk Riff dan base aransemen duet maut Bije dan Dirk bekerja di sini berbaur bersama-sama selalu menciptakan karakter stomp low end yang menggelegar melambangkan konsep berat, dan ada banyak slot lead guitar yang mengesankan untuk menjaga agar Fans DM agresif lebih puas menikmati, sentuhan modern namun lebih liar terstruktur dengan cara yang agak sebanding dengan varian modern metal hari ini. Karakter raungan keras Japra masih Gw bilang tetap membawa karakter Khas seorang Japz, Fully anger and Powerfully ! dengan vokal tamu dari Septian Maulana, makin ngasih barbar nih orkestrasi kemarahannya. kemudian " Balamaut ", seperti memang sengaja didedikasi penuh atas Diksi Sejawat sendiri yang dianalogikan sebagai penggambaran Hellcrust sebagai sebuah keluarga, yang merangkul semua pihak, baik para tim di balik layar dan juga penggemarnya dengan satu nomor penghargaan Anthemic track " Balamaut " ! penekanan penghargaan dari Hellcrust atas dedikasi semua pihak yang telah menancapkan andil dan mendukung perjalan Hellcrust di scene musik keras Tanah Air. Timaut yang selalu mendukung Hellcrust dari balik layar dan Balamaut yang selalu hadir dan mensupport Hellcrust di setiap prosesnya hingga berbagi suka duka bersama Hellcrust. Sampai akhirnya komposisi bertajuk " Balamaut " terlahir dan menjadi senjata utama di album ini. dan penulisan lagu ini benar-benar dipersiapkan dengan segala Moodbooster Antemik begitu diledakkan pada performance Hellcrust, maka pecahlah Mosphit oleh para Balamaut. Mainframe Musikal Hellcrust memang tidak banyak bergeser dari konsep era " Kalamaut ", mungkin bedanya, disini sentuhan makin melodius dibeberapa Harmonisasi terbentuk tanpa harus menguras banyak mood, mengalir seperti petir, sepintas digeber dengan sangat dinamis, hingga pada akhirnya kita akan memahami betul konstruksi dasar materi Hellcrust tidak menuntut Konsentrasi penuh dalam mencerna tapi diciptakan dengan kuat, coz secara umum, karakter ini menjadi berbeda dari Sound DM yang lebih agresif secara tradisional. Dengan fokus yang sering menampilkan komposisi kompleks ! Aroma ketukan tajam Andyan kayak memiliki lanskap Trademark tersendiri setelah bermain dibeberapa band, seperti " Parasit Kaki Langit ", ketukannya masih mengingatkan akan Kegesitannya era di DeadSquad. aransemen " Parasit Kaki Langit " penuh dengan penekanan konsep Layering Riff yang saling mengisi tetap jadi aspek utama dari hampir keseluruhan komposisi, sehingga kita harus lebih legowo untuk tidak menilai pada 1 fokus aja, karena memang penampilan Duo pencabik dawai Bije dan Dirk maksimal dan powerfully pake banget. apalagi seperti statemen Hellcrust sendiri jika setiap personel lebih leluasa membuat bagan dari masing masing lagu, dan ketika memasuki tahap pengolahan keseluruhan, kreatifitas dan ide tiap personel selalu terlibat hingga dirasa materi materi yang mereka garap layak untuk dieksekusi menjadi satu kesatuan konsep lagu yang mematikan. Menggerus selanjutnya " Mayoritas Keabsolutan ", ledakan tanpa lelah terus mengekplor kekuatan jahat Konspirasi Musikal. salah satu karakteristik Vocalis Japz adalah Narasi-narasi emosional kuat penuh kebenciannya mencaci maki dibeberapa part lagu. dan ga kalah galaknya, " Suaka Kelayakan ", lagi (lagi) komposisi mengalir mulus meskipun tingkat kemampuan musikalnya High Level, tampak tidak pernah menjadi terlalu rumit penulisannya dicerna oleh Audiens dengan mengulang kegilaan yang sama seakan tanpa berhenti memberi kesan barbar. writing actual songs not mere collections of random riffs and seemingly endless blasts. All these songs have a recognizable beginning, middle and end, which is a commendable evolution from the band’s spectacular debut from a few years prior. The greater prominence and reliance on leads/solos allows for more open compositions, and even the bass guitar has become more important in the overall scope of things. First part yang menarik lagu " Simbiosis 69 ", sentuhan harmoni epik unik antara solo Bass Arslan Musyfia dengan Biola Rolanda Sasongko jadi hiperbola dramatis yang hinggap banget diotak, Hellcrust membungkus semua pengaruh yang berbeda-beda antar member ini dalam paket kontemporer, dan menyajikan barang-barang itu dengan kemilau modern yang Crunchy. ga kalah menarik tentang Opening part track berikutnya adalah " Bacot Patriot Mulut Pemadat ", masih mempertontonkan kembali skill menarik, meski pada level guitar loss senar type-nya terdengar level audio peak pada lini instrumen Guitar ke-2, sehingga cukup ngasih gangguan pada beberapa loss tune senar, but don't worry komposisi-nya selalu mengerikan untuk selalu disimak. mempertaruhkan yang lebih besar dalam mengkomposisi, masih lebih penting bagi Gw daripada aransemen yang memanjakan dan serba eksplosif adalah sentuhan melodi klinis yang ditanamkan ke dalam matriks ritmik, rasanya Gw kayak dihadapkan dalam pemandangan barbar rekayasa Hellcrust, yeah this band had become compelling, folks, or at least, compelling to those who've an interested in this sort of 'all around massive package of technicality and chops. setelah ada Anthemic track sebagai bentuk dedikasi kepada kerabat Hellcrust seperti " Balamaut ", Hellcrust sepertinya masih punya 1 antemik lagi menjadi propaganda, " Salamaut " ! dalam derau white noise fragmen melodi yang menciptakan atmosfir epik, riff terisolasi, dan segmen riff yang berhembus melewati telinga kita dengan begitu cepat sehingga harus menghabiskan setengah dari waktu untuk mencoba mengingat apa yang baru saja kita dengar. penekanan attitude sebuah lirik yang Hellcrust maknai dengan komposisi menawan, seperti ingin membangkitkan kebanggaan tersendiri antara Band dengan para Balamaut, bermandikan peluh, berteriak bersama dan memaki adalah picu frustrasi yang meledak hebat ! setlist pamungkas diselesaikan oleh Instrumental track yang masih kental elemental Epiknya, mendengarkannya ada sebagain attitude kita harus terlarut hingga pada tetes akhir harmonisasi. Bar chords mixed with artificial harmonics and riffs that are utterly monstrous. Every song on here deserves praise. This album can be spun multiple times because with each succeeding hearing, there something new that you can catch up and hear. The music just pounds with lead guitar that's just amazingly executed. I can see why this band has gained such utter influence on the metal scene. They just blow you away with fury and all of that hatred that exists in the music gets spewed forth here. Even the lyrics are comprehensive and well thought out. They blend totally with the music.
Overall, Don't pass this one up because it's such an Sophomore DM Aggressive frenzy! If you've been following this band for a while, then you will hear that intensity show up once again and blow you away. Gw pikir tidak mungkin bagi Gw pribadi mendeskripsikan karya ini secara memadai, berlebihan atau untuk menggemakan kata-kata efeknya terhadap satu ketika seseorang mendengarkannya, karena ini adalah sisi pandang Pribadi setiap individu termasuk Gw. Lagipula, jika Gw dapat menangkap sepenuhnya dampak musik ini dalam bahasa, tidak akan ada alasan untuk itu ada. Hellcrust terus berusaha melampaui bahasa, bahkan melampaui bahasa musik dan sistem tanda / simbol yang telah diciptakan DM selama dekade terakhir untuk mengekspresikan dan menangkap jenis emosi yang mereka tampilkan di sini. Hellcrust tetap berada di puncak genre Death Metal agresif tanah air. dengan tanpa ampun dan kemampuan instrumental cerdas member tampaknya hanya muncul sebagai bentuk lain dari kekejaman, menciptakan labirin demi labirin gelap yang menjerat kehendak seseorang ketika seseorang diseret secara fisik lalu menjerit melalui proses pembedahan setiap lagu, Damn Motherfucker. Jika Gw dapat membandingkan band ini dengan objek atau entitas apa pun, ini memang akan menjadi semacam kelanjutan dari sang mesin pembantaian ! Pada akhirnya, sebagai penyemangat terbaik hanyalah musikalitas itu sendiri, tanpa alasan tanpa perkenalan atau hiburan atau upaya untuk selalu menempatkan monster Ini dalam deretan masterpiece terbaik. meski bukan urusan mudah untuk melepaskan benang merah seorang Andyan Gorust sebagai sang pengendali tempo musikal, dalam benak kita pasti akan coba membayangkan karakteristik khas-nya ketika bareng Siksakubur dan DeadSquad. dan " Sejawat " masih membawa warna kental materi sebelumnya sehingga tepat sekali kalo jadi bab ke-2 nya, waspadai Power dan Intensitas kali ini patut kalian rasakan sendiri Siksaan masif. masih dikerjakan ditempat yang sama mungkin jadi tujuan Hellcrust ingin menyambungkan lagi sebuah Totalitas dan Groundbreaking, damn ! Hellcrust with the writing and selling of this music, would seem to want other bands to follow in their footsteps and take up their banner, their crusade to warp, alter, and revivify the strangled creativity in DM. The only problem is that... I don't know of any bands that could actually follow in their wake, such is the path of destruction this monument leaves behind it and It's well-crafted and serious, which distinguishes from the crowd more than a cheap gimmick would, IT'S SOPHISTICATED !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar