Sabtu, 23 Juli 2016
HELLSHOW 2015: KEEP IT IN A FAMILY \M/
HELLSHOW 2015:KEEP IT A FAMILY \m/
Adalah november 2015,ketika eben
menelpon saya dan mengajak untuk
bermain bersama burgerkill di sebuah
konser reunian 2p tahun burgerkill di
hellshow 2015.Yang pertama kali
terlintas oleh saya seriuskan
ajakan ini ? Namun saya tahu eben sangat
serius.Seingat saya,sejak eben merilis
dokumenter 17 tahun
perjalanan burgerkill,we will bleed,The
movie,januari 2012,cita-cita untuk
bernostalgia reunian sudah eben
gulirkan.Ia berkisah,burgerkill saat itu sudah berjalan jauh dengan
begitu banyak pencapaian yang spektakuler
yang tercapai.Namun ia merasa ada
banyak mata rantai yang kabur
dalam perjalanan Burgerkill, baik dalam orientasi yang harus dituju, mau pun di rel perjalanan grup ini.
Ini terjadi baik di dalam internal keluarga besar Burgerkill mau pun di ranah pecinta musik dan pergerakan kreatif Burgerkill. Di ranah yang lebih luas ia melihat bagaimana anak-anak muda tidak sepenuhnya paham dengan apa yang dilakukan Burgerkill. Dan pemahaman ideal dalam pemikiran Eben, hanya bisa diberikan melalui sebuah karya atau pertunjukan yang memuat sisi kesejarahan. Saat itulah wacana reunian mulai digulirkan. Lebih jauh Eben sempat mengutarakan keinginannya untuk membuat sebuah album back to roots di mana Burgerkill memainkan musik-musik yang selama ini membentuk Burgerkill baik secara musikalitas maupun secara ideologi.
Pertunjukan lalu diteruskan dengan masuknya Ugunk pada gitar dan Andris pada bass di dua lagu dari album Berkarat, dan dua lagu selanjutnya masih dri album Berkarat, Agung masuk menggantikan Ugunk. Usai 10 lagu dua album Dua Sisi dan Berkarat, mulailah Andris pindah ke peranti drum dan bass diisi Ramdhan—personil Burgerkill yang kini dikenal luas oleh ranah musik metal Indonesia. Burgerkill memainkan lagu-lagu dari album Beyond Coma And Despair, Venomous, serta lagu cover “Air Mata Api” dari Iwan Fals dan konser ditutup dengan “Undefeated”, singel terakhir Burgerkill yang dirilis pada Hellshow 2014. Burgerkill juga mengundang Yuli Jasad, sosok yang di tahun 1990an sangat banyak membantu Burgerkill. Yuli Jasad bermain dobel bas bersama Ramdhan di lagu “Atur Aku”.
Adalah sebuah kebanggaan bagi saya untuk kembali tampil bersama Burgerkill. Sejak terakhir tampil bersama Burgerkill tahun 2000—15 tahun yang lalu—saya sama sekali tidak pernah membayangkan bisa kembali berada di sana bersama Eben dan Toto. Siang dan malam saya mempersiapkan diri mempelajari lagu-lagu Dua Sisi. Saya meminjam bass milik Agung dan memainkan lagu-lagu yang akan saya mainkan nanti, setiap hari saat bangun tidur dan sebelum tidur sesempat saya. Semalam menjelang Hellshow 2015 saya merasakan gugup yang semakin hebat. Saya tak bisa tidur dan terus berlatih sendiri sepanjang malam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar