Minggu, 24 November 2013

Eddie Hermida: Mitch Lucker dan Saya Teman Baik

Eddie Hermida dipilih untuk menggantikan mendiang Mitch Lucker bukan soal teknis saja. Kedekatan dua vokalis cadas ini membuat personel Suicide Silence yakin Eddie adalah penerus Mitch. Eddie juga membeberkan seberapa dekat dirinya dengan Mitch saat diwawancarai Kerrang! "Mitch dan saya adalah teman baik. Kami tersenyum dan bersenang-senang setiap kali bertemu. Saya suka menonton dia di atas panggung dan dari apa yang saya dengar, dia suka menonton saya melakukan hal yang sama," ucap mantan vokalis All Shall Perish ini. Eddie melanjutkan, "Kami sudah tur bersama-sama tiga kali dan cukup sering bertemu di festival. Saya sangat terpukul atas kematiannya, seperti banyak orang lain."

Minggu, 10 November 2013

Nemesis Masuk Nominasi Global Metal Apocalypse Awards 2013

Band metal asal Bandung, Nemesis berhasil masuk dalam nominasi Global Metal Apocalypse Awards 2013 untuk kategori "Breakthrough Asian Band". Hal tersebut diumumkan langsung melalui halaman Facebook mereka hari Minggu (3/11). Nemesis bersaing dengan pasukan metal dari berbagai negara di Asia seperti Black Infinity (Vietnam), Clandestined (Japan), Enmachined (Bangladesh), Frosty Eve (China), Funeral In Heaven (Sri Lanka), Masquerader (Taiwan), Nonserviam (Malaysia), Reptilian Death (India), dan Sodomophilia (Iraq). Karir bermusik mereka dimulai tahun 2007 dengan menelurkan satu album penuh berjudul Genocidal Battlefield. Untuk melakukan voting silakan klik di sini.

Selasa, 05 November 2013

TURBIDITY Akan Sambangi 5 Negara Dalam "Asian Slamming Tour 2013"

Band Slamming Guttural yang lahir di Bandung, Turbidity, telah mengabarkan secara resmi, bahwa akhir tahun ini akan menyambangi beberapa negara Asia, dalam rangkaian tur-nya yang bertajuk "Asian Slamming Tour 2013". Keseluruhan ada 5 Negara yang akan di singgahi, diantaranya: Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Daniel (Gitar), Andri Gila (Vokal), Iko (Drums), dan Amar (Bass) akan mulai melakoni tur ini dari tanggal 8 Desember 2013, di acara lokal yang diselenggarakan di Jawa Timur, "Mojokerto Body contact #7". Dilanjut terbang ke Thailand (14/12), menjadi salahsatu headliner acara Deathfest tahunan, "Bangcock Deathfest 2013", disana akan tampil bersama Internal Suffering (Colombia). Setelah itu lanjut tampil di Hanoi, Vietnam (17/12), Manila, Filipina (22/12), Kuala Lumpur, Malaysia (22/12), dan "Asian Slamming Tour 2013" akan diakhiri di gigs lokal di Jakarta (29/12), "Monster of Legend #7", sekaligus menjadi gigs penutup Turbidity di tahun 2013. Ini merupakan kesempatan bagus untuk Turbidity supaya bisa di kenal lebih luas oleh para metalheads di luar sana, dan memperkenalkan bahwa Indonesia mempuyai Band Slamming yang berkualitas dan patut untuk disegani, baik itu dalam segi konsep musik ataupun saat tampil bermain. Sampai sekarang, Band yang dibentuk pada tahun 2008 ini baru memuntahkan satu album studio, "Suffering of Human Decapitation" tahun 2011, dan satu mini album pada pertengahan tahun 2012.

Panceg Dina Galur’, Buku Tentang Ujung Berung Rebels

Di tahun yang ke-24 sejak ranah musik ini terbentuk tahun 1989 hingga hari ini, banyak sekali yang sudah dibuat oleh Ujungberung Rebels dalam upaya membangun komunitas dan ranah musiknya. Telah melahirkan aktor-aktor yang berperan di dunia musik nasional bahkan internasional, dan memiliki satu pandangan baru mengenai pembangunan komunitas yang sistematis, terhitung, terukur, dan tertata. Buku Ujungberung Rebels, ‘Panceg Dina Galur’ adalah salah satu upaya membangun narasi sejarah serta catatan-catatan harian terkini. Buku ini juga dibuat dalam upaya melengkapi sistem literasi dan merupakan manifestasi dari kampanye dokumentasi yang dilakukan oleh komunitas Ujungberung Rebels. Kimung, sang penulis, mengalami semua fase kehidupan Ujungberung Rebels, dari awal hingga hari ini. Ia aktif terlibat di dalamnya, melahirkan karya-karya musik bersama Disinherit, Sonic Torment, Burgerkill, Nicfit, The Clown, Karinding Attack, dan Paperback. Kimung juga menulis tiga buku monumental babon sejarah Ujungberung Rebels yang juga berkorelasi kuat dengan Ujungberung Rebels, Panceg Dina Galur : Myself Scumbag Beyond Life and Death (2007), Memoar Melawan Lupa (2011), dan Jurnal Karat, Karinding Attacks Ujungberung Rebels (2011). Sebelumnya, Kimung merilis buku fenomenal Tiga Angka Enam (2005), kisah-kisah ilustrasi lirik-lirik lagu karya Addy Gembel untuk bandnya, Forgotten, salah satu band pionir Ujungberung Rebels. Buku ini adalah buku ke empat mengenai Ujungberung Rebels. Isinya adalah kisah sejarah sejak awal komunitas ini mulai terbentuk di tahun 1989 hingga kisah jurnal harian yang ditulis Kimung sejak tahun 2008—ketika buku ini mulai ditulis—hingga 28 Februari 2013, ketika ia memutuskan menyudahi kepenulisan buku ini. ‘Panceg Dina Galur’ tebalnya mencapai 869 halaman. Ia dibantu oleh para editor Yusandi Ojel, Yasmin Kartikasari, dan Andrenalin Katarsis; bekerja sama dengan kru White Paper Class dan Creature of Earth dalam penggarapan desain tata letak buku dan sampul depan, serta kembali mempercayakan desain sampul jaket/bokset kepada True Megabenz. Kimung juga menyertakan aksara Sunda kuna yang ditulis oleh Sinta Ridwan dan Arief Budiman dalam 6 babad dan 26 bab buku ini, serta satu epilog yang ditulis oleh Prof. Dr. Bambang Sugiharto, berjudul “Produk Budaya dari Pinggiran.” Dalam proses riset, Kimung banyak sekali difasilitasi Common Room Network Foundation, sementara dalam proses produksi, ia mendapat dukungan penuh dari PT Djarum dan Atap Promotion. Membaca buku ini kita akan disuguhi kisah 24 tahun sejarah Ujungberung Rebels, salah satu komunitas metal tertua dan terkuat di Indonesia; komunitas yang berasal dari kota pinggiran di ujung Kota Bandung paling Timur, Ujungberung, satu kawasan peralihan antara agaris dan industri, yang justru dalam segala keterbatasannya mampu memberikan iklim yang luar biasa bagi berkembangnya sebuah ranah musik yang patut diperhitungkan bahkan di dunia metal global. Akan terkuak pula bagaimana kerja para aktor dan pola jejaring ranah musik metal yang terbentuk di Ujungberung Bandung, Indonesia, Asia, bahkan dunia melalui chaos pusaran metal Ujungberung Rebels.

Minggu, 03 November 2013

Satu Tahun Kepergian Mitch Lucker 'Suicide Silence'

November 2012, dunia musik metal kehilangan salah satu sosok vokalis yang luar biasa, Mitchell Adam Lucker, frontman Suicide Silence. Tepatnya 1 November 2012, Micth Lucker yang baru saja merayakan Halloween mengalami kecelakaan motor yang merenggut nyawanya. Ia pun meninggal dunia di usia 28 tahun. Sebelumnya Lucker sendiri sempat dibawa ke UCI Medical Center di Orange Coutry tempat dirinya dilarikan setelah mengalami kejadian naas tersebut. Sayang nyawanya tak tertolong. Mitch Lucker nggak cuma pergi meninggalkan band yang membesarkan namanya, Suicide Silence, tapi juga meninggalkan keluarga kecil yang dicintainya, seorang istri Jolie Carmadella dan putri kesayangannya, Kenadee Lucker. Pada 21 Desember 2012, Suicide Silence menggelar memorial show bertema "Ending Is The Beginning", di California. Dana yang terkumpul dari show tersebut disumbangkan kepada putri Lucker untuk bisa melanjutkan pendidikannya. Pentolan Bring Me The Horizon, Oliver Sykes, yang juga salah satu kerabat dekat Lucker, bersama fotografer Adam Elmakias, mengumpulkan sejumlah dana untuk putri Lucker. Semua dana tersebut ditujukan untuk menunjang pendidikan putri Lucker di masa depan. Mitch Lucker, semoga tenang di sana....

Sabtu, 02 November 2013

3 band pembuka Menyalak di #RIS2013

Solo - Cuaca sangat cerah dengan angin yang semilir menghiasi hari pertama gelaran Rock In Solo 2013. Beberapa booth Food&Beverage di depan, juga terdapat stage Propaganda yang memainkan DJ Reza Manifesto menyambut para metalhead dari berbagai penjuru di Rock In Solo 2013. Disini juga ada beberapa booth merchandise, dan juga koneksi wi-fi gratis dari @wifi_id. Selain itu, semua penonton bisa mendapatkan gadget gratis dengan cara mendatangi booth @wifi_id, lalu berfoto dan twitpic dengan tagar #TelkomRIS2013. Hari pertama gate mulai dibuka pukul 11.00 WIB, tampak banyak metalhead sudah masuk venue. Dibuka oleh penampilan dari band thrash metal asal kota Karanganyar – Solo, Bankeray di pukul 13.00 yang memainkan 4 lagu baru yang diambil dari debut album mereka yang akan rilis. Beberapa metalhead tak canggung untuk bershaabat dengan matahari siang. - See more at: http://rockinsolo.com/main/live/3-band-pembuka-menyalak-di-ris2013/#sthash.mwJvQNcf.nUpc9mZQ.dpuf Lalu dilanjut kuartet thrash metal asal Bali, Infectous Arteries yang semakin memanaskan moshpit. Tak lupa mereka juga menyampaikan pesan tentang Reklamasi Bali. Setelah itu ada legiun old school death metal berbahaya dari Malang, Nadi bermain dengan sangat rapih dan mantab di World Stage #RIS2013. Salah satu MC paling berbahaya di jagad cuap-cuap, Adia memandu gelaran ini di hari pertama. Setelah break ashar ini, masih ada Sisi Selatan, Kapital, KM09 dan Djin hingga break maghrib yang akan membakar World Stage #RIS2013, Merapat! - See more at: http://rockinsolo.com/main/live/3-band-pembuka-menyalak-di-ris2013/#sthash.mwJvQNcf.nUpc9mZQ.dpuf