Senin, 26 Agustus 2013

Metallica: Terima Kasih Jakarta

ars Ulrich (drum), Kirk Hammet (gitar) dan Robert Trujillo (bas) itu sukses mempuaskan penggemarnya di Jakarta. Berturut-turut lagu Hit the Lights, Master of Puppets, Ride the Lightning, For Whom the Bell Tows, Welcome Home (sanitarium), ...And Justice for All, Blackened, The Unforgiven, Sad But True, Harvester of Sorrow, Nothing of Sorrow, Nothing Else Matters, Fade to Black, One, Enter Sandman, Creeping Death, Fight Fire with Fire, Seek and Destroy, dinyanyikan yang disambut teriakan penonton --dengan tak lupa-- tiga jari salam mental terangkat ke atas. Sang frontman, James Hetfield pintar memeriahkan suasana dengan aksi konyol sehingga penonton tertawa. Misalnya ketika penonton meminta Metallica kembali bernyanyi dengan koor kompak, "We want more!" James lalu memegang gitar dan berpura-pura akan memakai tali gitar tapi kemudian batal untuk mengecoh penonton. Tapi aksi James itu justru bikin tertawa. Apalagi ketika James benar-benar mengalungkan gitarnya dan mulai mengelurkan intro musik berikutnya, penonton langsung berjingkrak dan bersorak kesenangan. Di pertengahan lagu Enter Sandman, James menyapa penonton. "Jakarta! Can you hear it? Can you feel it?" teriak James yang dibalas teriakan histeris dari penonton, "Yeeess!" Keramahan Metallica tampak ketika James berteriak lagi, "Thats right, keluarga untuk Metallica adalah hal yang penting. Kalian adalah bagian dari itu," kata James. Untuk sebuah grup metal, Metallica bisa dibilang sopan dan menyenangkan. Mereka kerap memberikan tanda terimakasih dengan menaruh tangan di dada dan membungkuk. "Terima kasih banyak Jakarta! Kita akan bertemu lagi!" teriak mereka bergantian memberikan salam di akhir konser. Metallica lalu membentangkan bendera Indonesia merah putih yang bertuliskan Metallica dan di bawahnya bertuliskan Solo-Indonesia. Penonton tertawa.