Rabu, 26 September 2012

Integritas Dalam 10 Tahun Alone At Last*


Menyatukan lagi serpihan-serpihan yang sempat tercerai mungkin itu adalah kalimat yang cocok untuk menggambarkan Alone At Last* (AAL) dalam masa sepuluh tahun ini dan klimaksnya adalah sebuah karya di tahun ke 10 kami berdiri sebagai sebuah band.


Masa sepuluh tahun ini baru menjadi ujian pertama yang sesungguhnya sebuah fase awal dalam pembentukan karakter musikalitas kami. Bila menengok sepuluh tahun kebelakang sejak berdirinya kami 14 April 2002, Athink, Bahe, Abox mendirikan Alone At Last*. Kemudian masuknya Yas, dan Ubey yang menggantikan Abox pada bass, sampai terciptanya Album pertama berupa E.P Sendiri Vs Dunia dengan formasi Yas, Athink, Bahe, Papap dan Ube serta pada saat itu dimanajerin oleh Anoy. Kemudian dicap dan dikenal kalau band ini bergenre Emo padahal saat proses terciptanya album E.P ini kami menciptakan lagu mengalir begitu saja. Bahkan tidak tahu kalau Emo saat itu sedang memasuki sebuah warna baru di musik Indonesia. Dan mungkin keluarnya album E.P ini disaat Emo sedang banyak digandrungi oleh anak-anak muda di Indonesia. Begitu meledaknya album ini jadwal manggung mulai menghiasi kalendar mingguan dengan menggusung Emo yang mungkin saat itu memang masih bisa dihitung band-band yang beraliran Emo. Sampailah disuatu fase dimana ketika itu Papap yang akan sedang melanjutkan studi S2-nya di Australia, membuat semua personil saat itu mau tidak mau diharuskan mencari pengganti kekosongan gitar yang akan ditinggal Papap. Maka dimulailah pencarian itu. Pencarian yang diupayakan akan membawa warna baru dalam musikalitas band ini, Pencarian itu jatuhlah kepada Ucay yang saat itu menjadi gitaris Beauty Forgotten yang awalnya diajak untuk mengisi posisi yang ditinggal Papap sebagai additional. Dengan jadwal manggung yang semakin banyak belum lagi di berbagai kota. Tiba pada saat band ini untuk mesahkan Ucay sebagai personil resmi dan akan memperkenalkanya kepada publik. Duet Ucay dan Bahe ini berjalan cukup lama sampai berlanjut di proses pembuatan rekaman di album kedua Jiwa. Disaat album Kedua Jiwa yang akan segera dirampungkan timbul suatu permasalahan baru yaitu dengan hengkangnya Bahe dari band ini. Davit yang sempat satu band bersama Ucay di Beauty Forgotten yang pada saat itu menjadi teknisi gitar di AAL di plot sebagai additional untuk mengisi kekosongan gitar yang ditinggal Bahe. Saat promo album Jiwa Davit dengan loyalitasnya yang tinggi terhadap band terus mengisi gitar sebagai additional.


Pada tahun 2008 AAL sempat mengalami fase naik turun dimulai ketika konser sekaligus launching album Jiwa, yang sedianya akan diselengarakan ternyata batal karena dampak dari tragedi AACC. Yang mana seminggu sebelumnya Beside baru saja menyelengarakan konsernya. Bayangkan saja semua sudah dipersiapkan sampai hal sekecil apapun tiba-tiba batal dan ini berdampak terhadap event-event musik di Kota Bandung yang semakin sulit mendapat perizinan. Tapi mau tidak launching album ini harus berjalan, kami akhirnya membuat press conference untuk album ini dengan mengundang berbagai media cetak dan elektronik. Jadwal manggung saat itu cukup sepi sampai ketika kami diajak bekerjasama oleh STV untuk program sekolah ke sekolah. Disitu kami bisa mempromokan album Jiwa. Pada tahun itu di saat LA Indiefest digelar untuk kedua kalinya kami mendapatkan kesempatan pada event tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah di Indonesia kolaborasi lima band indie yang melibatkan kami, Koil, Mocca, Pure Saturday dan Goodnight Electric. Event tersebut tidak akan mungkin dilupakan karena ditengah-tengah krisis event di Bandung saat itu ada event besar dan kami terlibat juga didalamnya dan itu juga sebagai saat yang tepat untuk promo album Jiwa.


Seiring berjalanya waktu ternyata pergantian di struktur manajemen mengharuskan Anoy harus keluar dari band ini. Maka saat itu ditunjuklah Kikio sebagai manajer untuk kami. Progress awal yang cukup baik dengan beragam event di berbagai kota dilanjutkan dengan gathering-gathering dan secret show yang mendekatkan kami dengan Stand Alone Crew (SAC). Beberapa berdampak dengan dan semakin meluasnya SAC yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dan di akhir 2009 Kami sempat membuat sebuah konser “Walk Together Rock Together Concert” di Dago Tea House Bandung. Lebih tepatnya konser yang sempat tertunda pada 2008 lalu. Tiba saatnya Papap untuk kembali bergabung ke Band ini dengan formasi yang utuh Yas, Ucay, Ubey, Papap dan Athink. Setahun kemudian pada akhir tahun 2010 tepatnya di bulan Desember, kami sempat merilis dan melempar sebuah single yang akan menjadi benang merah untuk album ketiga nanti yaitu “Takkan Terhenti Disini”. Sekaligus juga membuat sebuah mini concert release party single “Takkan Terhenti Disini” di JB’S bar yang bertempat di Hotel Grand Hyatt Bandung. Memasuki tahun 2011, di sepanjang tahun ini begitu banyak cerita senang, sedih, intrik orang-orang terdekat yang terlibat dengan tim kami keluar dan pergi. Dan serpihan yang kembali lagi ke kami Bahe dan Papap. Belum fase dimana ego disetiap personil yang menghiasi naik turunya stabilitas kami, pergantian di manajemen membuat fase-fase itu menjadi proses ketahanan mental band ini. Dan terus sampai di mana Kikio mengundurkan diri dan digantikan oleh road manager yaitu Ikrar dengan sapaan akrabnya “Bang Ikrar”. Dan kami dipegang oleh tangan yang tepat yang mengerti luar dalam kami sisi teknis dan penjualan. Mungkin Athink lah satu-satunya sosok yang menjadi saksi secara langsung seperti halnya dalam setiap penampilan yang selalu duduk dibelakang drumnya menyaksikan band ini begitu banyak kejadian dan cerita-cerita sejarah kami sampai saat ini.


Berbicara Secara keseluruhan dalam proses penciptaan karya lagu adalah hasil dari jerih payah dan mempertahankan keutuhan band ini. Tiga album dalam sepuluh tahun adalah pembuktian kami. Kalau di album pertama kami masih coba-coba atas respon pendengar, album kedua meliputi rasa penasaran karena meledaknya album pertama, maka di album ketiga adalah penegasan!


Proses Album ketiga ini begitu banyak cerita materi sudah disiapkan dan GO Studio milik Davit dan Dito (Stereoplain) adalah tempat kami memulai dalam kreativitas pembuatan karya lagu kami. Dimulai dari Fajar dan Satrio (Alexa) yang menyempatkan mengunjungi room artist kami di sebuah event di Bandung. Dari pertemuan itu kita bisa mendapatkan kesempatan recording di studio Riverbrick milik Satrio yang terletak di Jakarta, dilanjutkan di Kill Studio milik Reza (Peterpan), take vocal di Hell Yeah studio milik Aska (Rocket Rockers) dan proses mixing di Invisible Room Owie (Keyla). Kelima studio itu menjadi saksi bisu dalam proses album ketiga ini begitu banyak orang-orang terlibat yang terus mendukung. Termasuk keluarga, orang tua, istri dan anak kami. Tim manajemen dan produksi kami yang handal, kerabat terdekat kami, orang-orang yang menyukai dan membenci kami dan sekumpulan teman-teman yang selalu menjadi garda terdepan di setiap penampilan kami yang selalu mensupport kami dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun yaitu Stand Alone Crew. Maka tak bisa memungkirinya dari semua fase berjalanya sampai ke titik sepuluh tahun ini Alone At Last* adalah lebih dari sebuah band dan mejadi satu kesatuan yang utuh seperti keluarga.


Di album ketiga kami memakai label sendiri Lonely End, kami sempat berpikir dalam mencari label tapi hal seperti itu janganlah terlalu dipusingkan. Lebih baik kita buat saja label sendiri dengan cara kami sendiri tapi dengan tujuan visi dan misi yang jelas agar pointnya sampai ke khalayak dan pendengar. Ada sedikit nuansa berbeda di album ketiga ini tidak seperti dua album sebelumnya Sendiri Vs Dunia dan Jiwa terdapat banyak nuansa di album yang menggambarkan proses pendewasaan dalam kreativitas kami di album ini tanpa mengurangi benang merah yang kami usung Emo. Fill in gitar yang dinamis, ketukan drum yang liar, sedikit permainan bass yang nakal plus lirik-lirik yang memotivasi penuh intrik lirih dan kebangkitan dalam hal universalnya yaitu Cinta yang berarti Integritas. Cintai dan Hargai semua bentuk kehidupan yang akan tersaji di album ini.


Integritas adalah sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah, prinsip, harapan dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran yang merupakan kata kerja atau akurasi dari tindakan seseorang. Integritas dapat dianggap sebagai kebalikan dari kemunafikan dalam yang menganggap konsistensi internal sebagai suatu kebajikan dan menyarankan bahwa pihak-pihak yang memegang nilai-nilai yang tampaknya bertentangan harus untuk mengubah keyakinan mereka.


Tak lebih kami hanya bisa mengucapkan terimakasih atas karunia ALLAH S.W.T tanpa Nya, beberapa serpihan baik itu individu atau kejadian-kejadian selama masa sepuluh tahun ini yang sempat hilang tidak akan bisa menjadi kesatuan yang utuh lagi tanpa karunia Nya. Lalu mari segera siapkan telinga Kalian para pendengar yang bijak, apa saja yang akan disuguhkan Yas, Ucay, Ubey, Papap, Athink di album ketiga ini #INTEGRITI.

Single Teranyar Beside "Exterminator" Akan Dibagikan Gratis!


foto dok. facebok fanpage BESIDE
Exposed
Single Teranyar Beside "Exterminator" Akan Dibagikan Gratis!
26/09/2012Grup trash metal asal Kota Kembang, Beside akan merilis single terbarunya “Exterminator” pada hari Kamis besok tanggal 27 September 2012. Rilisan terbarunya ini akan dibagikan gratis dan serentak diputar di radio-radio sebagai promo pada hari yang sama.

Sebelumnya, teaser single “Exterminator” diumumkan Beside melalui akun Twitter- nya pada hari Senin (25/9) kemarin sebagai kado untuk HUT kota Bandung.

Beside kini beranggotakan Beby Aria (drum), Qq Bokir (gitar), Wilyan Lutfi (gitar), dan Izal Alive (bass). Mereka menyebut formasi terbarunya ini ‘formasi yang paling kuat’. Dimana saat Beside sempat mengisi lineup di JakCloth beberapa waktu lalu pun mereka hadir bersama Arind yang  mengisi kekosongan vokal pada band untuk sementara waktu.

Namun, kendati demikian Beside tetap akan melakukan audisi untuk mendapatkan pengganti Owank, “Semua player di Beside belajar untuk menjadi seorang frontman, sehingga bisa saling mengisi dan saling melengkapi karena sebuah band terbentuk ukurannya adalah kerjasama yang sangat kuat dan kompak. Rencana mempunyai seorang vokalis tetap adalah suatu kewajiban, sekarang ini pun kita lagi melakukan audisi untuk mengisi kekosongan tersebut, “ ungkap Beby kepada TRAX (26/9).

Saat ini Beside lebih sering menghabiskan waktunya di studio untuk mempersiapkan materi album baru setelah album pertamanya, Against Ourselves rilis di tahun 2007. Beby pun bercerita, “Akhir tahun  ini kita masuk studio, mungkin awal tahun depan sudah bisa rilis album kedua,” dengan formasi baru Beside menginginkan semuanya lebih fresh, “Untuk lagu “Save or Survived” dan “New Colony”, kemungkinan tidak akan masuk dalam album baru nanti, “ ungkapnya.

Sekitar pertengahan bulan Oktober mendatang Beside sendiri akan tampil untuk promo single “Exterminator” di Pekanbaru dan juga di awal November dijadwalkan mereka akan melakukan pertunjukan di kota asalnya, Bandung. 

Selasa, 25 September 2012

St Kristo Siksa Kubur : Rio sangat berarti untuk kami


Photobucket

Daily Concerts,Green kemang,  Jakarta (30/6) menjadi tempat peluncuran album ke -6  Siksa Kubur (SK) “St. Kristo”. SK yang terbentuk sejak tahun 1996  membuktika kecintaanya kepada  almarhum Kristoforus Dwinanda Satrio ( Rio ) founder Rottrevore dimana album ini didedikasikan untuk almarhum dengan namanya dijadikan tittle album anyar ini.
“Rio sosok yang berarti untuk kami”,jelas Septian Maulana sang vokalis saat kami temui di venue.  

pemutaran video klip “Merah Hitam Hijau” serta  video tentang Rio menjadi suguhan awal di acara ini .Sosok  Rio benar-benar berhasil dibawa hadir oleh SK malam itu .”Burung Bangkai “ menjadi lagu pembuka yang diambil dari album anyarnya yang beraroma Deicide dan Cannibal Corpse sangat kental .

“Surga Temaran”,”Industri Monster Distorsi”,”Bersama Bermuatan Bencana” pun tak luput dibawakan oleh SK yang juga dari album barunya.
 “angka ini adalah kesukaan almarhum (Rio)  4,2,0 ”,jelas andre tiranta sebelum mengaktifkan gitar Ibanez RG 1570 Z LMR nya untuk membawakan 420 .Andre Tiranta atau yang akrab di panggil Bacot merupakan anggota terlama SK formasi saat ini.

“Gw sangat terhormat bisa satu band sama dia”, kesan Septian Maulana saat menceritakan sosok Andre Tiranta
Album  “St. Kristo” yang direkam di studio milik drummer EDANE  Fajar dengan Produser rekaman Rudi Dian dan artwork dipercayakan kepada Riandy Kurniawan yang sebelumnya juga menggarap artwork album “Tentara Merah darah “ berisikan  7 lagu dengan durasi kurang lebih 45 menit .

“album ini lebih dark dari album-album sebelum nya”,pendapat Japs mantan vokalis SK yang malam itupun turut naik panggung membawakan “Kelelawar Hijau”.
Sukses untuk “ St Kristo” album terbaru Siksa Kubur ,SEGANNN!!!!!! (Putut Wulan Guritno)

BANDUNG ROCKIN FEST 2012“Menyatukan Perbedaan Genre Dalam Satu Event”


Photobucket

Daily Concerts,Jakarta-Selain Bandung Berisik dan Hellprint, ternyata satu lagi event yang lumayan menarik minat publik rock dan metal dan digelar ditempat terbuka yaitu Bandung Rockin Fest. Minggu 16 September 2012 kemarin bertempat dilapangan Brigif Cimahi, Huripadi selaku event organizer berhasil menyelenggarakan event tersebut dengan sukses. Tidak kurang sekitar tujuh belas ribu penonton memadati venue tersebut dari pagi sampai malam hari apalagi didukung dengan kualitas panggung yang megah dan sound system yang dahsyat. Dalam event tersebut, panitia menyediakan welcome stage untuk band audisi, main stage untuk band bintang tamu, booth merchandise dan kuliner juga wall of fame untuk penonton yang ingin berfoto dengan background Bandung Rockin Fest 2012. 

Event dimulai pukul 11.00 WIB, untuk welcome stage penonton dihibur oleh penampilan band-band audisi antara lain : Gerilya, Ironfish, Faith Must Pain, Tembak Mati, Cannabies, Cigah Sato,  Flesh Autopsy, Valka, Tenton Hammer,Humiliation, Bpw, Infery, SundalityRockgod, Pigphobia, Freak, Inwise, Girlzeroth,Medusa, dan Rockeveler.

Walaupun hanya sebagai band audisi, tapi kualitas mereka diatas panggung sangat maksimal dan sangat siap untuk bermain musik diatas panggung. Mereka pun mendapatkan sambutan yang sangat memuaskan dari penonton. Sementara itu di main stage, dibuka oleh penampilan Fragment Of Euthanasia dengan konsep gothic metal dan Ragaji Mesin yang terpengaruh oleh band favorit mereka yaitu Rage Against The Machine.

Selepas break Dzuhur, Xtab yang merupakan death metal Bandung-Cimahi yang baru-baru ini merilis album Brutality In My Hand sangat atraktif berada diatas panggung.

Kemudian Billfold yang merupakan band hardcore Bandung tampil menarik penonton karena vokalisnya seorang perempuan, mereka sangat terpengaruh oleh Shelter.

Don Lego dengan konsep ska-nya berhasil membuat penonton bergoyang dengan nada yang ceria. Nuansa oldschool hardcore kembali dihentak oleh Under 18.

Mereka memainkan lagu-lagu dari album Loyalitas dan Look Inside B.D.G. Jika kita simak konsep musiknya, mereka sangat terpengaruh oleh Warzone, Agnostic Front, 25talife. Setelah itu, atmosfir sunda dan death metal berhasil dipadukan oleh Undergod. Band yang besar dikomunitas Ujung Berung tersebut membawakan lagu-lagu dari album Saguru Saelmu Tong Ngagannggu.

Penampilan mereka diatas panggung sangat ditunggu oleh penonton. Kembali lagi ke band hardcore, Aftercoma menggebrak lewat Jelaga, Mogadishu, Jerusalem, Revolution dan We’ve Lost All Wars. Suasana semakin memanas dengan ribuan penonton ketika Tcukimay tampil diatas panggung. Lukas dkk berhasil membuat crowd penonton semakin beringas dengan lagu-lagu yang mereka bawakan.

Ucay dan kawan-kawan Alone At Last dengan konsep emocore-nya berhasil membuat suasana sing along penonton di venue dengan lagu-lagu yang tidak asing dari album Sendiri Vs Dunia, Jiwa dan single Kita Bisa. Band punk asal Jakarta yaitu Marjinal tampil memukau dengan kualitas sound yang bagus.

Walaupun konsep mereka punk, lagu-lagu mereka sangatlah familiar dan gampang untuk diingat juga sering dinyayikan bersama penonton terutama saat mereka membawakan Anak Merdeka. Untuk pengemar rock 90-an, Sahara tampil membawakan Bencana, Satu Rasa, Hasrat dan Angin Malam.

Walaupun sudah lama tidak tampil dalam panggung bersekala festival, mereka masih bisa tampil maksimal dan yang lebih menarik banyak penonton yang berusia dibawah 20 tahun menyanyi mengikuti lagu yang dibawakan oleh Sahara. Band metal Bandung yaitu Jasad merupakan band papan atas Bandung yang sangat dinantikan penampilannya diatas panggung.

Lagu-lagu seperti Kujang Rompang, Urine Campur Nanah dan beberapa lagu dari album baru yang akan dirilis tahun ini yaitu Rebirth Of Jati Sunda turut dibawakan. Suasana yang sangat menghibur kembali diperlihatkan oleh Mesin Tempur dengan lagu andalannya Intisari, Tukang Becak Tiguling, Supir Angkot Goblok dan Tukang Indomie.

Seperti bisa mereka membagikan snack, mie instant dan tentu saja celana dalam. Salah satu band metal legend asal Jakarta yaitu Roxx langsung menghentak dengan Dari Dulu yang diambil dari album Bergema Lagi (2004). Saat tampil diatas panggung, mereka diperkuat oleh Trison (vocal), Jaya (guitar), Iwan (guitar), DD Crow (guitar), Tony (bass) dan Raiden Soe (drums).

Selain itu Roxx pun membawakan Price, 5 CM, Muak, Jauh Dari Tuhan dan tentu saja Rock Bergema.  Selain itu Roxx membawakan lagunya Metallica “Seek And Destroy”. Untuk penggemar rock 90-an, penampilan Roxx saat itu boleh dikatakan menjadi ajang silaturahmi. Band Skatepunk asal Bandung yaitu Rosemary tampil memukau dan banyak disukai oleh kaum hawa.

Mereka membawakan lagu-lagu seperti Miracle, My Fault, The Word, That’s All dan Siti Batang. Band pecahannya Boomerang yaitu RI 1 (Roy dan Ivan Bersatu) tampil setelah Rosemary dan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tragedi yang merupakan lagu dari album Boomerang Xtravaganza dan merupakan karya dari Roy dan Ivan tampil sebagai lagu pembuka. RI 1 saat itu didukung oleh Andy Lee (bass) dan Aris (drums). Dari album Terapi Visi seperti Obskuriti dan Bidadari Api pun turut dibawakan. Selain itu mereka pun membawakan lagu-lagu terbaru yang akan dimasukan dalam debut album RI 1. Band penutup yaitu Burgerkill membuat suasana venue semakin crowd dengan Penjara Batin, House Of Greed dan tentunya Atur Aku. 

Dengan aman dan suksesnya Bandung Rockin Fest yang dipersembahkan oleh Huripadi, semoga kedepannya bisa digelar Bandung Rockin Fest #2 yang lebih dahsyat lagi dan menghadirkan musisi rock dan metal yang sangat diperhitungkan di blantika rock dan metal Indonesia.(Mughy Mughy)

Minggu, 09 September 2012

NECTURA “Band baru dengan wajah – wajah yang tidak asing lagi”


NECTURA sebuah band baru dengan wajah – wajah lama. Mereka adalah Owang (Vocal) Hin – Hin “Akew” (Guitaris) Paneu (Bassist) Ex-BESIDE yang dibantu Soni Reffali (Drummer) dan Gangan “Forgotten” (Guitaris). Melodic deathmetal adalah genre yang mereka usung, tapi bukan berarti mereka berpatok pada satu jenis musik, banyak band-band yang menjadi influence NECTURA, diantara : Soilwork, Inflames, Iron maiden, Scar symmetry, Pantera, Fear Factory, Motorhead, Muse, Foo fighter, Forgotten, Nile dan tentunya BESIDE. Band – band tersebut sangat terasa mempengaruhi konsep dari lagu – lagu NECTURA.
Awal Juli 2012 NECTURA baru saja merilis lagu terbarunya secara free melalui situs www.reverbnation.com/nectura, 2 lagu dengan judul Threat Minority dan Crossing Coward merupakan lagu yang akan hadir juga di materi album perdana NECTURA, hingga saat ini pengerjaannya sudah berjalan 80%. Dengan dibantu oleh Zoteng (Forgotten) sebagai musik director dan beberapa teman – teman musisi lainnya. Hin-Hin “Akew” & Paneu sebagai konseptor musik NECTURA bercerita, jika musiknya lebih mengedepankan musik metal yang mudah dicerna baik secara nada maupun komposisi lagu, walaupun dengan teknik riffing gitar, bass, motif drum bisa dibilang susah tetapi bermaksud menantang untuk dimainkannya, tetapi akan mudah diingat bila didengarkan. Dari segi vocal sendiri, Owang mencoba membuat lirik – lirik lagu dengan berbicara tentang perlawanan, amarah dan doktrinisasi ke arah pembangunan mental dan karakter agar lebih kuat dan peka terhadap suatu penindasan. Jika tidak ada halangan, Oktober tahun ini NECTURA akan merilis Album perdananya dengan title “AWAKE TO DECIDE”.

Burgerkill Rilis Trailer We Will Bleed


Oleh : Wahyu Munajat

Burgerkill
Foto : Kapanlagi.com
​Ghiboo.com - Burgerkill, band metalcore dan Hardcore asal kota Bandung ini secara resmi merilis trailer DVD untuk film berjudul We Will Bleed, pada Selasa (4/9) kemarin.

Trailer berdurasi 58 detik ini dirilis jelang perilisan film We Will Bleed November mendatang.

Film We Will Bleed berbeda dengan film-film pada umumnya, karena film ini tidak menekankan pada plot cerita film, melainkan hanya memuat berbagai aktivitas Burgerkill dalam bermusik maupun diluar musik yang terekam oleh kamera.

Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya adalah sesi wawancara, rekaman visual (di atas panggung maupun di belakang panggung), 4 video klip dari album Venomous, dan lain-lain.

Band yang beranggotakan Eben (gitar), Vicky (vokal), Agung (gitar), Ramdan (bass) dan Andris (drum) ini terbentuk pada 1995, kiprah Burgerkill di blantika musik Tanah Air dan internasional cukup gemilang.

Burgerkill merupakan salah satu band metal yang paling bersinar, band ini pernah bekerjasama dengan label rekaman luar negeri, seperti Liar Records (Malaysia) dan Xenophobic Record (Australia).

Burgelkill juga merupakan band yang mengusung musik cadas pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di Tanah Air, Sony Music Entertainment Indonesia. 

Album ketiga Burgerkill bertajuk Beyond Coma And Despair juga berhasil menjadi salah satu album terbaik di Rolling Stone Indonesia, dan masih banyak lagi prestasi-prestasi lain yang telah diukir oleh Burgerkill.

So, film We Will Bleed akan membuat Burgerkill semakin dekat dengan para Begundal (sebutan untuk penggemar Burgerkill -Red), karena para Begundal akan mengenal lebih dekat Burgerkill melalui film We Will Bleed.

BANDUNG BERISIK 2012: Bandung tidak punya tempat untuk konser metal



BANDUNG (bisnis-jabar.com): Kembali pada tahun ini, BANDUNG BERISIK memilih tempat di luar Kota Bandung. Pangkalan Udara Sulaiman, Kab. Bandung menjadi pilihan tempat perhelatan festival musik metal terbesar se-Asia Tenggara ini, pada 18 – 19 Mei nanti.
Tahun lalu penyelenggara menggunakan Lapang Brigif Kota Cimahi, sebagai lokasi festival. ‘Founding Father’ BANDUNG BERISIK Yayat Ahdiyat mengutarakan Kota Bandung tidak memiliki tempat yang representatif untuk menggelar konser musik metal atau keras.
“Kalau kami mau menggelar konser di Kota Bandung, memang dimana?” kilah ‘sesepuh’ komunitas Ujungberung Rebels ini.
Sebagaimana diketahui, BANDUNG BERISIK sangat lekat dengan Kota Bandung, khususnya kecamatan Ujungberung. Di daerah itulah Ujungberung Rebels sebagai komunitas musik dan BANDUNG BERISIK sebagai event-nya lahir dan berkembang, sebelum menjadi besar seperti sekarang.
Yayat menyebut pilihan tempat disesuaikan dengan event-nya. Dia menyadari acara yang digagasnya dulu, kini telah semakin “mapan”. Dimanapun tempatnya, menurutnya selama itu dapat membuat pengunjung nyaman, tidak menjadi persoalan.
“Yang penting tetap membawa nama Bandung dan penyelenggaraan Bandung Berisik ini progresnya harus ke [arah] lebih positif,” sebutnya.
Pertama kali, acara ini dilaksanakan 23 September 1995 di Lapangan Kalimas Ujungberung. Yang kedua (20 Juli 1997) dan yang ketiga (13 Juni 2002), diselenggarakan di GOR Saparua, Bandung. Yang keempat (10 Agustus 2003), sebelum sempat vakum, digelar di Stadion Persib, Bandung.
Pengamat musik sekaligus musisi yang berada di naungan Ujungberung Rebels, Kimung, justru mempertanyakan komitmen pemerintah yang menjanjikan tempat untuk gelar musik metal. Dia menyayangkan potensi anak muda di dunia musik belum didukung secara konkret oleh pemerintah.
“Saat ini pemerintah baru bisa mendukung dalam urusan perizinan,” ungkap pria yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
Giovitano dari Atap Promotions selaku event organizer BANDUNG BERISIK 2012 mengatakan pelaksanaan di luar Kota Bandung akan lebih kondusif dan meminimalisasi gangguan terhadap masyarakat.
“Kalau di Bandung, kebayang itu bisa bikin macet. Relatif di daerah luar Kota Bandung itu lebih aman,” sebut Gio.
Gio mengungkapkan target penonton untuk tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu yaitu 30.000 penonton. Pangkalan Udara Sulaiman, dia sebut memiliki kapasitas untuk menampung hingga 200.000 orang. (k4/ajz)



Hellprint United Day 2011


Oleh: Rama Gustamar
Setelah mengalami fase-fase terpuruk sepanjang sejarah komunitas underground di kota Bandung pada tahun 2008-2009, kini komunitas underground sejatinya kembali ranum dan terus berkembang. Aparatur pemerintahan serta sponsor sedikit demi sedikit membuka mata seraya terus membuktikan bahwa musik yang keras bukanlah musik kriminal, melainkan musik yang bisa mendatangkan banyak keuntungan untuk semua pihak. Keuntungan bagi penggiat musik itu sendiri, event organize, penikmat musik, aparat maupun korporat.  Berbagai macam acara dari skena underground yang diselenggarakan pun dalam skala yang cukup besar. Sebut saja Bandung Berisik, Launching album Burgerkill, Bandung Deathfest 5, dan yang terakhir baru saja diselenggarakan pada hari Minggu (11/12) yaitu Hellprint United Day.
Setelah bergelut dalam dunia percetakan “underground” dalam kurun waktu 10 tahun, Hellprint yang merupakan salah satu bagian dari pendukung majunya komunitas underground di kota Bandung, mempersembahkan sebuah acara yang sangat megah dan berhasil memanjakan para pecintanya. Kami sendiri sangat terkejut melihat antusiasme penggiat komunitas underground yang datang pada gelaran Hellprint United Day pada hari Minggu lalu ternyata begitu besar. Stadion Angkasa yang sedianya dipilih untuk menjadi venue gelaran ini, terpaksa di pindahkan ke Lanud Sulaiman karena melihat tiket presale yang terjual saja hampir 10.000 lembar tiket, artinya Stadion Angkasa tidak akan cukup untuk menampung ledakan pengunjung pada saat itu. Acara ini memang layak untuk dijejali penonton sebanyak itu bila mengingat line up artis yang bukan sembarangan dan tentunya memiliki fanbase yang cukup besar. Skinhead, Punk, Hardcore, Grindcore, Metalcore, Deathmetal, dsb tersaji lengkap di gelaran ini..
Puluhan ribu penonton sudah memadati setiap sudut Lanud Sulaiman di siang itu. Gemuruh sound bertegangan tinggi menyambut kedatangan kami dari kejauhan. Kebisingan musik dari band oi Bulldog Brigade cukup membuat suasana semakin panas.  Suasana lapangan yang sangat ‘ledok’ tak menjadi masalah para pecinta musik cadas untuk headbang, dan pogo bersama. Selanjutnya penampilan menarik dari Kedjawen, band Black Metal asal Bogor yang bukan hanya menghibur lewat telinga, tapi juga lewat mata. Pasalnya band ini memakai kostum yang menunjukkan image gothic yang kental dalam diri para personilnya. Sekilas kostum yang digunakannya mengingatkan kita pada kostum para personil band Kuburan. Berikutnya Godless Symptomps. Band yang belum lama merilis album teranyarnya ini membuka penampilan dengan rekaman orasi yang menghujat kekuasaan, ketidakadilan, dan ketidakpuasannya terhadap petinggi negeri ini. Inilah salah satu wadah yang melegalkan para penggiat musik untuk menumpahkan emosi, untuk memprotes segala ketidakadilan lewat ritme lagu dan gaya vokal yang keras dan sesuai genrenya masing-masing. Much better than burning self in front of the Istana Presiden. Godless Symptoms yang membawakan sekitar 4 lagu cukup membuat penonton berlumuran tanah.
“Sudah lama kami tidak main di kandang sendiri, terima kasih atas kesempatannya. Mari kita membuat kebisingan bersama-sama, ungkap Owank Beside. Beside, band yang selalu membuka ingatan kita pada tragedi AACC 2008 silam, juga menunjukkan batang hidungnya dihadapan para penonton Hellprint United Day. Lewat nomor-nomor jagoannya seperti Aku Adalah TuhanTheEnd of Pain dan New Colony yang mampu membuat penonton menyanyi serentak. KemudianOutright, salah satu band dari divisi hardcore juga mampu membuat suasana semakin panas dan bersemangat. Lagu-lagunya yang bertemakan semangat juang tanpa menyerah, menggema di segala penjuru Lanud Sulaiman.  Sang vokalis, Hardy memaksa penonton untuk membuatcircle pit dan wall of death. Lautan manusia pun terlihat terbelah dua, dan setelah musik menghentak, para penonton langsung saling bertabrakan dan berjatuhan. Sejauh mata memandang, tak ada kerusuhan sama sekali. Mereka saling menikmati tarian mereka walaupun terlihat seperti terjadi kerusuhan.
Tidak absen juga perwakilan dari komunitas Ujung Berung Rebels seperti Bleeding Corpse,Burgerkill, Jasad dan Mesin Tempur. Semua penonton telah menanti aksi panggung mereka. Burgerkill tampil membawakan 4 lagu, salah satunya membawakan nomor dari Megadeath yaituHolywars. Khusus lagu ini, Burgerkill menggandeng Andre dari Siksa Kubur. “Belum lama ini, kita kehilangan salah satu sosok yang paling berjasa dalam scene underground Indonesia yaitu Rio Rottrevore. Mari kita bawakan lagu ini untuk dedikasi yang sebesar-besarnya kepada almarhum. Lagu ini adalah lagu favorit beliau, ujar pentolan band yang telah menginvasi Australia ini seraya mengingat almarhum Rio Rottrevore. Selain itu, Mesin Tempur juga tampil seperti biasanya dengan topeng, kostum serba hitam dan lagu-lagunya yang cukup nyeleneh cukup mengundang gelak tawa bagi penonton.
Tidak sampai disitu, band-band dari genre lainnya seperti Rosemary, Don Lego, Restless danMarjinal juga menjadi sebuah klimaks yang membuat para pecinta musik underground pulang dengan hati terpuaskan meskipun tubuhnya berlumuran tanah.
Semoga saja komunitas underground era ini tidak lagi dipusingkan dengan masalah perizinan dan pencekalan, yang tentunya diiringi oleh perilaku para penikmatnya yang semakin dewasa.
Photos by. Rama G.
 
 
 
 
 
 
4 Suara

Sajian Dari Dua Band Oldschool Death Metal Bandung



Karnivora Production meluncurkan split album Disinfected dan Motor Death yang di distribusikan melalui Extreme Souls Production. Split album ini berisi 8 materi lagu dengan genre death metal, dengan karakter khas masing-masing band. Materi-materi lagu dengan lirik sarkasme dan satir tentang fenomena yang terjadi di Indonesia dalam tempo cepat dan paduan groove death metal yang variatif adalah menu yang di tampilan pada split album ini. Sampul album digarap oleh salah satu illustrator terbaik Indonesia Gustav Insuffer. Mengangkat tema sistem dan tatanan nilai Nusantara yang telah rusak oleh sekelompok orang yang destruktif secara pemikiran dan tindakan dalam simbol anjing dan babi. Tanda dan petanda Majapahit sebagai esensi wilayah Nusantara secara yuridis di tampilkan sebagai sisa-sisa kemegahan dan benteng yang telah dibangun oleh nenek moyang terdahulu. Album ini adalah momentum kembalinya Adyth sebagai pendiri Disinfected dan penulis lagu utama yang vakum setelah era album Melted pada tahun 2000. Dalam materi split album ini Disinfected mengajak Addy Gembel vokalis Forgotten untuk mengisi vokal pada lagu Urban Zombie dan Terrance Gobbs vokalis Rottenomicon pada lagu Sound Bitter. Sound Bitter adalah lagu daur ulang dari band legendaris asal kota Malang Rotten Corpse yang di gawangi salah satunya Adyth dan Terrance Gobbs. Bagi Motor Death split album ini adalah momentum kembalinya Ratno untuk kembali mengambil posisi bass & vokal seperti awal berdirinya band. Album terakhir Motor Death posisi vokal di isi Yadi Behom. Disinfected dan Motor Death adalah salah satu pelopor di underground scene metal scene Bandung sejak era 90-an. Split album ini adalah karya terbaru dari kedua band setelah vakum hampir lebih dari 6 tahun sejak terakhir merilis album maupun single. Untuk mendapatkan album ini dapat langsung membeli di distro-distro yang menjalin hubungan dengan Extreme Souls Production.

Rock In Solo 2012 Diundur Karena Masalah Venue



Rock In Solo 2012 yang dijadwalkan akan disenggelarakan tanggal 15 September 2012 di Stadion Sriwedari Solo terpaksa harus diundur hingga waktu yang belum ditentukan. Berikut adalah pernyataan resmi tentang pengunduran Rock In Solo 2012 di official facebook mereka : 
"Venue untuk Rock in Solo tahun ini yang mana sedianya berlangsung di Stadion Sriwedari ternyata tidak bisa dipakai dikarenakan molornya perbaikan stadion. Seharusnya perbaikan dilakukan mulai bulan Juni yang lalu dan selesai sebelum Lebaran tetapi kenyataannya baru dimulai bulan Juli ini dan dijadwalkan selesai bulan Oktober (kalo ndak molor lagi). Saya punya opsi untuk memindahkan festival ini di GOR manahan tetapi mendapatkan tentangan dari pihak event organizer. Perlu dijelaskan bahwa posisi saya di Rock in Solo murni sebagai investor, bukan pelaksana. Dikarenakan tidak adanya kata sepakat dalam hal ini maka mulai hari ini saya mundur sebagai investor Rock in Solo dan dengan ini Rock in Solo yang mana sedianya dilaksanakan pada tanggal 15 September 2012 DICANCEL!!!"
Namun lain hal yang dikatakan official twitter dari @Rock_In_Solo, disana mereka mengatakan Rock In Solo 2012 hanya diundur bukan dibatalkan seperti hal nya yang dilangsir di facebook mereka, namun mereka belum bisa memastikan sampai kapan penundaan Rock In Solo 2012 akan berlangsung. Kita tunggu saja, semoga event bergengsi ini akan terus tetap berjalan tahun ini, karena seperti yang kita tau, Decapitated, band Death Metal asal Polandia ini sudah mengkonfirmasi akan menjadi Headliner di event tersebut. (ariapanca)